GEJALA SOSIAL PADA TIGA CERPEN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 1980-AN

Diyan Kurniawati

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala sosial yang terdapat dalam tiga cerpen Kalimantan Timur tahun 1980-an. Ketiga cepen tersebut berjudul “Kembali ke Desa”, Surat dari Kekasih”, dan “Keping Hati Menguak Badai”. Dengan teori sosiologi sastra, penelitian ini menganalisis berbagai gejala sosial yang terjadi dalam relasi tokoh dengan lingkungannya. Analisis menunjukkan bahwa gejala sosial yang terjadi pada ketiga cerpen tersebut berupa tokoh yang melakukan pertahanan eksistensinya dengan bermigrasi ke luar daerahnya. Di daerah baru tersebut tokoh mengalami konflik-konflik selama melakukan pertahanan eksistensi. Konflik-konflik yang terjadi menimbulkan tokoh mengambil keputusan untuk kembali ke daerahnya. Selain konflik-konflik, terdapat pula nilai-nilai sosial yang ditampilkan dalam relasi antarindividu. Nilai-nilai tersebut yaitu solidaritas dan empati. Analisis juga menunjukkan pula terdapat tujuan tokoh melakukan pertahanan eksistensi ke luar daerahnya bukan hanya untuk meningkatkan status ekokonomi dirinya, melainkan untuk kembali dan membangun daerahnya yang belum mengalami kemajuan. Tiga cerpen Kalimantan Timur tahun 1980-an menunjukkan gejala sosial manusia melalui pergulatan pertahanan eksitensi di luar daerahnya.

Kata kunci: fenomena sosial, eksistensi, migrasi


Abstract

 This study aims to determine the social phenomena in three East Kalimantan short stories in the 1980s. Those are “Kembali ke Desa”, “Surat dari  Kekasih”, and “Keping Hati Menguak Badai”. Using the theory of literature sociology, this research analyzes various social phenomena in characters’ relationship with their environment. The analysis shows that the social phenomena in those short stories are characters who defend their existence by migrating from his or her place.In their new environment, the characters experience conflicts while fighting for their existence. Those conflicts make them return to their old place. In addition, there are also social values portrayed in relationships between individuals, solidarity and empathy. The analysis also reveals that there is a purpose in defending their existence away from their home, not only to improve their economic status, but also to return and make their environment a better place. Those three short stories  show social phenomena through the struggle of defending existence away from their environment.

 

Keywords: social phenomena, existence, migra


Full Text:

PDF

References


Endraswara, Suwardi. 2002. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: CAPS.

Escarpit, Robert. 2008. Sosiologi Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hanafie, Mazhar. 1988. ”Kembali ke Desa”. Harian Manuntung, 25 Juli 1988.

Koentjaraningrat. 2015. Pengantar Antropologi Sastra. Jakarta: Rineka Cipta.

Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Moleong, Lexy J. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. (T. Surjaman, Ed.) (5th ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nipah, Ni. 1988. “Keping Hati Menguak Badai”, Harian Manuntung, 1 November 1988.

Said Ags.S. 1989. “Surat dari Kekasih”. Harian Manuntung, 5 Januari 1989.

Soekanto, Soerjono dan Budi Sulistyowati. 2019. Sosiologi Suatu Pengantar. Depok: Rajawali Press.

Teeuw A. 2003. Sastera dan Ilmu Sastera. Bandung: Dunia Pustaka Jaya.

Prijanto, Saksono, dkk. 2007. Novel Peranakan Tionghoa Tahun 1930-an: Tinjauan Sosiologis. Pusat Bahasa: Jakarta.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

.




DOI: https://doi.org/10.26499/loa.v16i2.4072

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

View My Stats

 

 

 

 
-->