ANALISIS PROSES KREATIF PENGARANG SUNDA GODI SUWARNA MELALUI WAWANCARA KHUSUS DALAM JURNAL DANGIANG

Taufik Rahayu

Abstract


Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana proses kreatif pengarang Sunda Godi Suwarna yang bersumber dari wawancara khusus pengarang dengan Jurnal Dangiang dengan judul tulisan "Menolak Tradisi Bertolak dari Tradisi". Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode deskriptik interpretatif dan kecukupan referensial untuk mengetahui bagaimana proses kreatif pengarang. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan penarikan simpulan yang menjadi faktor pendorong proses kreatif pengarang.

Hasil penelitiannya, dalam proses kreatifnya Godi banyak memanfaatkan folklor, dongeng, cerita rakyat, dan cerita wayang dalam proses kepangarangannya, disaat yang sama pengarang antara menolak dan memanfaatkan nilai-nilai tradisi sebagai bagian dari proses kreatifnya. Di lingkungan sastra Sunda Godi adalah pembaharu dari aliran realis menuju surealis. Godi adalah pengarang yang teguh dan konsisten menulis dalam bahasa Sunda sebagai upaya ia yang ikut menjaga hidup kesusastraan Sunda.

 

 

Abstract

This article aims to reveal how the creative process of the Sundanese author Godi Suwarna comes from the author's special interview with the Dangiang Journal with the title "Rejecting Tradition from Tradition". The method used in this research is an interpretive descriptive method and referential adequacy to find out how the author's creative process is. The stages in this research are the data collection stage, the analysis stage, and drawing conclusions which are the driving factors for the author's creative process. The results of his research, in his creative process, Godi uses folklore, fairy tales, folklore, and wayang stories in his writing process, at the same time the author refuses and uses traditional values as part of his creative process. In Sundanese literature, Godi is a reformer from the realist to the surrealist school. Godi is a steadfast and consistent writer who writes in Sundanese as an effort to help preserve Sundanese literature.

 


Keywords


Proses Kreatif, Pengarang Sunda, Godi Suwarna, Creative Process, Sundanese Author,

Full Text:

PDF

References


Endaswara, Suwardi. (2008) Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Eneste, Pamusuk (Editor). 1984. Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang. Jakarta: Gramedia.

Esten, Mursal. (1978). Kesusasteraan: Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.

Hendrayana, D. (2017). Memelihara Riak Sastra Sunda. Paramasastra: Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya, 4(2).

Hidayat, Ahid. 2001. Enam Cerpen Karya Godi Suwarna: Dongeng Metaforis dan Maknanya. Tesis, Program Pascasarjana Ilmu Pengetahuan Budaya. Depok: Universitas Indonesia.

Hidayat, S. (2016). Transformasi Sangkuriang dalam Godi Suwarna. Meta Sastra, Jurnal Penelitian Sastra, 9(2), 253-266.

Hudaya, D., Rahayu, L. M., & Hazbini, H. H. (2015). Aktualisasi Mitos “Sangkuriang” dan “Lutung Kasarung” dalam Novel “Déng” Karya Godi Suwarna. Panggung, 25(4).

Isnendes, C. R. (2010). Teori Sastra. Bandung: Bandung: Wahana Karya Grafika.

Isnendes, C. R. (2018). Maher Nulis Skenarios. Bandung: DPBD FPBS UPI.

Junus, U. (1985). Resepsi Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.

Junus, Umar. (1985). Resepsi Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia.

Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mannheim, B. (1999). Iconicity. Journal of Linguistic Anthropology, 9(1/2), 107-110

Maryanti, S., Rahayu, L. M., & Aksa, Y. (2017). Perlawanan Perempuan dalam Novel Sunda Sandekala Karya Godi Suwarna. Jurnal Pesona, 3(2).

Maryanti, S., Rahayu, L. M., & Aksa, Y. (2017). Perlawanan Perempuan dalam Novel Sunda Sandekala Karya Godi Suwarna. Jurnal Pesona, 3(2).

Muhtadin, Teddi. (2021). Folklor Dewi Rengganis Sebagai Motif Dasar Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 10(1), 32-44. Doi: https://doi.org/10.26499/jentera.v10i1.3589

Pradopo, Rachmat Djoko. (1997). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rahayu, Taufik, Teddi Muhtadin, dan Cece Sobarna. (2020). Hubungan Manusia dan Lingkungan dalam Cerpen Sunda “Kawung Ratu” Karya Wahyu Wibisana Kajian Ekokritik. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 9 (2), 216—232. DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v9i2.2834

Rahayu, Taufik. (2017). Gaya Kepengarangan Godi Suwarna dalam Kumpulan Cerpen Murang-Maring. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 6 (2), 110-128 (doi.org/10.26499/jentera.v6i2.475)

Ratna, N. K. (2010). Metodologi penelitian kajian budaya dan ilmu sosial humaniora pada umumnya.

Ratna, Nyoman Kutha. (2009). Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Cetakan keVI.

Sarjono, Agus R. 1995. “Tradisi Jungkir Balik dina Carpon Godi Suwarna”. Dalam Godi Suwarna. Serat Sarwa Satwa: 7—13.Bandung: Geger Sunten.

Semi, Atar.1988. Anatomi Sastra. Bandung: Angkasa Raya.

Siswanto, Wahyudi. (2008). Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Garsindo.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.

Sumardjo, Jacob. 1997. Catatan Kecil tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwarna, Godi. (1995). Serat Sarwasatwa. Bandung: Geger Sunten.

Suwarna, Godi. (2004). Murang Maring. Bandung: Kiblat.

Teuuw, A. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Wellek, Rene & Austin Warren. (1989). Teori Kasusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Wiyatmi. 2013. Sosiologi Sastra. Jakarta: Kanwa Publisher.




DOI: https://doi.org/10.26499/loa.v17i2.5206

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

View My Stats

 

 

 

 
-->