POTRET PERGUNDIKAN: PERLAKUAN, PERGULATAN, DAN JEJARING DALAM ROMAN SUNDA CARIOS AGAN PERMAS KARYA JOEHANA

Irma Nurhidayah, Muhamad Adji, Teddi Muhtadin

Abstract


Artikel ini bertujuan untuk memaparkan kaitan teks dalam roman Sunda Carios Agan Permas karya Joehana dengan realitas pergundikan pada masa penjajahan Belanda yang terjadi terhadap masyarakat Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Pendekatan sosiologi sastra dan tinjauan sejarah digunakan untuk melihat penggambaran pergundikan dalam roman yang dipandang sebagai representasi realitas mengenai pergundikan. Hasil penelitiannya, penggambaran pergundikan melalui hubungan harmonis Tuan kepada gundiknya adalah representasi dari gundik yang mendapatkan nasib baik. Pergulatan kelas sosial gundik cacah bertujuan untuk menaikkan status sosialnya di masyarakat sehingga penyamaran sebagai menak adalah representasi dari gundik cacah yang sombong. Pandangan masyarakat yang mendukung praktik pergundikan membentuk suatu jejaring dari masyarakat yang tidak bertentangan karena memiliki tujuan untuk kepentingan pribadi seperti status sosial, uang, dan gaya hidup. Teks dalam roman berkaitan dengan fakta sejarah pergundikan merupakan bagian dari penuangan gagasan Joehana melalui karya sastra dalam bentuk roman berbahasa Sunda.


Keywords


roman; kelas sosial; menak; gundik; sosiologi sastra

Full Text:

PDF

References


Abdilah, A. A., & Isnendes, R. (2017). Ideologi dan Identitas Masyarakat Sunda dalam Roman Carios Agan Permas Karya Joehana (Pendekatan Kritik Poskolonial). Lokabasa, 8.

Azhar, H. (2021). Bandung di Persimpangan Kiri Jalan. Bandung: ProPublic.info.

Baay, R. (2017). Nyai & Pergundikan di Hindia Belanda. Depok: Komunitas Bambu.

Budiman, H. G. (2017). Modernisasi dan Terbentuknya Gaya Hidup Elit Eropa di Bragaweg (1894-1949). Patanjala, 9.

Damono, S. D. (2022). Sosiologi Sastra. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Faruk. (2019). Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hellwig, T. (2007). Citra Kaum Perempuan di Hindia Belanda. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Hestiyana, I. (2017). Kehidupan Kaum Pribumi dan Kaum Penjajah dalam Carios Agan Permas Karya Joehana. Sumedang: Universitas Padjadjaran.

Jaelani, Gani. A. (2019). Dilema Negara Kolonial Seksualitas dan Moralitas di Hindia Belanda Awal Abad XX. Patanjala, 11 No. 1, 2–15.

Jaelani, Gani Ahmad. (2020). Perempuan Sunda Dan Pelacuran di Zaman Kolonial. Purbawidya, 9 No. 2.

Joehana. (1996). Carios Agan Permas. Jakarta: Girimukti Pasaka.

Joehana. (2018). Rasiah nu Goreng Patut. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Karima, E. M. (2017). Kehidupan Nyai dan Pergundikan di Jawa Barat Tahun 1900-1942. Diakronika, Vol 17. No 1.

Kartini, T., Hadish, Y. K., & Iskandarwassid, S. S. (1979). Yuhana Sastrawan Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Lubis, N. H. (1998). Kehidupan Kaum Menak Priangan 1800-1942. Pusat Informasi Kebudayaan Sunda.

Niel, R. van. (2009). Munculnya Elite Modern Indonesia (Cetakan kedua). Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya.

Ratna, N. K. (2020). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Redaktur Manglé. (1989). Harkat Undak Reunceum Ku Perhiasan Deuih. Majalah Manglé.

Rosidi, A. (1986). Dengkleung Dengdek. Bandung: Angkasa.

Rusyana, Y. (1979). Ensiklopedi Susastra Sunda. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sofyan, A. (2019). Dari Societeit Concordia Menuju Gedung Merdeka: Memori Kolektif Kemerdekaan Asia-Afrika. Indonesian Historical Studies, 3.

Sukandi, A. S. (1981). Sakaterang Kuring Ka Joehana. Majalah Manglé.

Sumarsono, T. (1995). Urut Nyai-Nyai Jadi Ronggeng. Galura.

Swingewood, A., & Laurenson, D. (1972). The Sociology of Literature. New York: Schocken Books.




DOI: https://doi.org/10.26499/loa.v18i2.6460

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

View My Stats

 

 

 

 
-->