MAKNA DAN FUNGSI MAGIS SYAIR ACAPELLA PADA RITUAL PEMANDIAN SENJATA TRADISIONAL MASYARAKAT KEC. KEDUNGDUNG
Abstract
Penelitian mengenai makna dan fungsi magis pada ritual pemandian senjata tradisional masyarakat Kec. Kedungdung dilaksanakan setiap tanggal satu suro. Ritual pemandian senjata tradisional dilaksanakan untuk memperingati rokat dhisah atau yang disebut dengan selamatan desa. Masyarakat kedudung percaya bahwa dengan mengucapkan syair acapella akan menambah kesakralan terhadap upacara tersebut. Penelitian ini perlu dilakaukan lebih lanjut mengingat semakin pudarnya sastra lisan yang ada di Indonesia khususnya Madura akibat dari dampak kebudayaan asing yang masuk tanpa difilter. Penelitian ini bertujuan untuk melestarikan budaya masyarakat Madura dengan mencari makna dan fungsi magis terhadap syair acapella. Penelitian ini juga menggunakan metode hermenotika yaitu pencarian makna yang optimal pada syair acapella dan menggunakan jenis penelitian deskrptif kualitatif serta menggunakan pendekatan antropologi sastra. Sumber data yang digunakan yaitu syair acapella dan informant serta menggunakan teknik dokumentasi, perekaman, pengamatan, pencatatan, dan wawancara. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian yaitu teknik triangulasi teori dan metode yang didapatkan dari buku dan jurnal.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amin, Irzal, dkk. 2013. Cerita Rakyat Penamaan Desa di Kerinci: Kategori dan Fungsi Sosial Teks. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran. Vol. 1., No. 1:31
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ashadi. 2017. Metode Hermeneutik Dalam Penelitian Sinkretisme Bentuk Arsitektur. Jakarta: Arsitektur UMJ Press: 3.
Asrofah. 2014. Semiotik Mitos Roland Barthes Dalam Analisis Iklan Di Media Massa. Jurnal Sasindo. Vol. 2., No 1: 4
Hikmah, Dian Nurul. 2014. Prosesi dan makna simbolis topen dan sesaji dalam kesenian Cepetan di Dusun Condong Desa Condong Capur Kec. Serueng Kabupaten Kebumen. Universitas Negeri Yogyakarta. Fakltas Bahasa dan Seni.
Musdalifa, Andi. 2016. Nilai-nilai Budaya dalam Tiga Cerita Rakyat Tolaki (Pendekatan Sosiologi Sastra) Jurnal Humanika. No. 16., Vol. 1:11
Nur’Aini. dkk. 2013. Trdisi Upacara Nadran Pada Masyarakat Nelayan Cirebon di Keluruhan Kangkung Bandra Lampung. Jurnal Kebudayaan
Putra. 2010. Memahami Makna Simbol dalam Komunikasi dengan Dayak Jangkang. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol.7., No. 2:229
Ratna. 2015. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ratna. 2011. Antropologi Sastra Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Soehardi. 2002. Nilai-Nilai Tradisi Lisan dalam Budaya Jawa. Jurnal Humaniora. Vol. 14., No. 3:2
Suantoko. 2017. Makna Simbol Sastra Lisan Tanduk Masyarakat Adat Genaharjo Kabupaten Tuban. Jurnal Dilaektika. Vol.4., No. 1:42
Sudewa. 2014. Transformasi Sasttar Lisan ke dalam Seni Pertunjukan di Bali: Perspektif Pendidikan. Jurnal Humaniora. Vol. 26. No. 1:67
Sulistyorini dan Andalas. 2017. Sastra Lisan “Kajian Teori dan Penerapannya dalam Penelitian”. Malng: Madani, Kelimpok Intras Publishing Wisma Kali metro.
Syamsurijal dan Musayyadah. 2014. Puisi Magis (Pangissengeng): Bentuk dan Makna (Magic Poetry Pangissengeng: Form and Meaning). Jurnal Saweri Gading. Vol.20 No.2:251-252
Teeuw. A. 2013. Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung: PT. Dunia Pustaka Jaya :252
Wardani. S dan Soebijantoro. 2017. Upacara Adta Mantu Kucing di Desa Purworejo Kabupaten Pacitan (Makna Simbolis dan Potensinya sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah). Jurnal Agastia. Vol.7., No. 1:66
Widianti, Nurhana, ddk. 2017. Tradsisi Pembacaan Babat Cirebon: Tinjauan Fungsi Willian. R. Basco. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol 4. No. 2:177
Zekriady. 2008. Analisis Bentuk dan Makna Sastra Lisan Sumbawa Sakeco Suku Samawa di Kabupaten Sumbawa dengan pendekatan Foklor. Jurnal Artikulasi. Vol. 6., No.2:295
DOI: https://doi.org/10.26499/mm.v16i2.2290
Refbacks
- There are currently no refbacks.