TRADISI PEMAMANEN ‘PAMAN’ PADA MASYARAKAT ALAS DI ACEH TENGGARA : KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK
Abstract
Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan tradisi pemamanen ‘paman’ pada masyarakat Alas di Aceh Tenggara atau yang dikenal dengan adat Siempat pekhkakhe atau Siempat Perkara, khususnya pada tradisi Rezeki (khitanan). Juga membahas hal-hal yang berhubungan dan berkaitan dengan adat istiadat yang masih hidup dan berkembang dan menemukan kearifan lokal pada tradisi Rezeki. Konsep yang digunakan dalam penelitian adalah konsep Antropolinguistik. Penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif yang dilakukan dengan mewawancarai narasumber secara langsung dan merekam. Struktur teks pada penelitian ini dianalisis menurut pragmatik dan sintaksis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, I., (2008), Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Akbar, T., (2014), Adat Sempat Perkara (Langkah, Rezeki, Pertemuan, Maut di Tanah Alas Kabupaten Aceh Tenggara Edisi Ketiga.
Akbar, T dan Kartini, S., (2006). Sanksi dan Denda Tindak Pidana Adat Alas. Cetakan 2, Diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara.
Ali, F. (2013). Identitas Aceh Dalam Perspektif Syariat dan Adat, diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.
AlSharqawi, (1986), Effat, Filsafat Kebudayaan Islam, Bandung: Pustaka.
Sitompul, A.R.. (2013). Tradisi Kelisanan Baralek Gadang Pada Upacara Perkawinan Adat Sumando Masyarakat Pesisir Sibolga: Pendekatan Antropolinguistik.
Arikunto, S. (1999). Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Naibaho, A.R. (2015). Kajian Antropolinguistik yang berjudul Tintin Marakkap Dalam Pernikahan Adat Batak Toba. (Tesis). Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara.
Bidu, D. (2013). Analysis of creativity and creative context in oral poetry. Journal of Language and Culture Vol. 4(1): 1-9.
Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Corazza. E. (2004). Reflecting the Mind: Indexicality and Quasi Indexicality. New York: Oxford University Press.
Danesi, M. 2004. A Basic Course in Anthropolical Linguistics. Toronto: Canadian Scholar’s Press.
Duranti, A. (1997). Linguistic Anthropology. Cambridge: Cambridge University Press.
Duranti, A. 2001. Linguistic Anthropology. Massachussetts : Blackwell.
Effendy, O. (1960). Sedjarah Alas Selajang Pandang. Dalam “Kenang-kenangan Musjawarah Masjarakat Alas ke I, Tanggal 7 S/D 20 Djuli 1960, di Kutacane, pp. 33 – 41.
Effendy, O. (1969). Asal Usul Suku Alas/Marga. Dalam: Risalah “Seminar Adat Alas”, Tanggal 28 November S/D 30 November 1969, di Kutacane, pp. 19 – 42.
Fitriana, S. (2013). Alexander Fleming, Penemu Antibiotik Pertama di Dunia. Sains.Edisi 19 Februari 2013.
Finnegan, R. (2005). Oral Traditions and the Verbal Arts. London: Routledge.
Finnegan, R. (2015). Where is language? An Anthropologist’s Questions on Language, Literature and Performance. London: Bloomsburry Academic.
Foley, W. (1997). Anthropological linguistics: An introduction. Malden, MA: Blackwell.
Haba, J. (2007). Revitalisasi Kearifan Lokal: Study Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso. Jakarta : ICIP dan Eropen Commission.
Hadi, S. (1990). Metodologi Riset. Jogjakarta: Andi Offset.
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba.
Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI-Press.
Iwabuchi, A., (1994). The People of the Alas Valley, Clarendon Press, Oxford, Yew York, NY, United Ststed of America.
J. Moleong, (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Searle, J.R. (1969). Kisah Pidato: Sebuah Esai dalam Filsafat Bahasa . Cambridge University Press. ISBN9780521096263 . Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Moleong, L.J. (1986). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Koenjaraningrat. (2004), Kebudayaan, Mentalitas danPembangunan. Jakarta: Gramedia
Kreemer, J. (1922). Atjeh, I. Leiden: E.J. Brill, the Netherland.
Kroeber, A.L., & Parsons, T., (1958). The Concept of Culture and of Social System. American Sociological Review XXIII.
Lyons, J. (1977). Introduction to Theoretical Linguistics. London: Cambridge University Press
Lyons, J. (1977). Semantics 2. Cambridge: University Press.
Lyons, J. (1978). Semantics 1. Cambridge: University Press.
MAA, (2018). Keputusan Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh Tenggara 2018 Tentang Adat Istiadat Suku Alas, Kabupaten Aceh Tenggara.
Manurung, R. (2015). “Kajian Antropolinguistik” yang berjudul Tradisi Napuran Sirih pada Masyarakat Batak Toba di Samosir (Tesis) Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara.
Nurfadhilah, R. (2014). “Kajian Antropolinguistik” yang berjudul Cermin Kearifan Lokal Masyarakat Desa Mandalasari Dalam Mantra Pengobatan. (Tesis). Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara.
Pagan, H.M.Y., (1994). Amanah Sentuan 131 Pepatah Alas. Published by the Outhor, Kute Melie Telengat Pagan, Kabupaten Aceh Tenggara.
Pagan, H.M.Y., (2002). Pekawinken, Pesenatken dan Babe Anak Be Lawe/Jenguki. Makalah, Dipresentasikan pada acara “Musyawarah Adat Alas II” di Kutacane, tanggal 7 – 11 Maret 2000.
Parera, D. (2004). Teori Semantik, edisikedua. Jakarta: Erlangga.
Putrayasa, I.B. (2009). Jenis Kalimat Dalam Bahasa Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.
Radermacher, J.M.C. (1781). “Beschrijving van het eiland Sumatra, dalam: Zoo verrehetzelve tot nog toe bekend is” Verhandelingen van het Bataviasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, 3(2):1-89.
Saidy, M. (2000). Kesenian dalam Adat Istiadat Suku Alas. Makalah, Dipresentasikan pada acara“Musyawarah Adat Alas II” di Kutacane, tanggal 7 – 11 Maret 2000, pp. 31 – 41.
Sebayang, R.K. (1986). Sejarah Sebayang Mergana. Published by the Outhor, Jalan Sei Mencirim Nomor 23, Medan.
Selo, S. dan Soemardi, S., (1974). Setangkai BungaSosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sibarani, R. (2004). A ntropolinguistik: A n-tropologi Linguistik dan Linguistik An-tropologi. Medan: Penerbit Poda.
Sibarani, R. (2012). Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta Selatan: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Sibarani, R. (2013). Pendekatan Antropolinguistik dalam Menggali Kearifan Lokal sebagai Identitas Bangsa. Prosiding the 5th International Conference on Indonesian Studies: “Ethnicity and Globalization” (274-290)
Sibarani, R. (2015). Pembentukan Karakter: Langkah-langkah Berbasis Kearifan Lokal. Jakarta Selatan: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Sibarani, R. (2018). The Role of Local Wisdom in Developing Friendly City. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 126.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kualitatif, dan R dan D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, dan R dan D. Bandung: Alfabeta, CV.
Sumarsono. (2008). Buku Ajar Pragmatik. Singaraja: Undiksha.
Sztompka, P. (2010). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Van Dijk, T. (1985). Handbook of Discourse Analysis. Volume 1, 2, 3, 4. London: Academic Press.
Verhaar, J.W.M. (1996). Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wahyu, W. (2001). Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Walija. (1996). Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press.
Widiarto, T. (2009). Psikologi Lintas Budaya Indonesia. Salatiga: Widya Sari Press.
Wijana, I.D.P. (1996). Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset.
Widiarto, T. (2009). Psikologi Lintas Budaya Indonesia. Salatiga: Widya Sari Press.
DOI: https://doi.org/10.26499/mm.v18i2.2351
Refbacks
- There are currently no refbacks.