MENEROKA KONVIGURASI DAN RELASI LEKSIKAL LEKSEM SIKAP BATIN RANAH MAKNA KEMARAHAN DALAM BAHASA INDONESIA
Abstract
Penelitian ini membahas tentang leksem sikap batin “kemarahan” dalam bahasa Indonesia yang dalam definisi dan penggunaannya banyak yang bertumpang tindih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan konvigurasi dan relasi leksikal leksem sikap batin ranah kemarahan melalui analisis komponen makna sehingga ciri yang sama dan pembeda setiap leksem jelas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik analisis isi yang menggunakan dokumen dan penggunaan kalimat sebagai rangka uji untuk menemukan simpulan yang valid. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa konfigurasi leksikal leksem memiliki hubungan hierarki atas-bawah (marah1 dengan dongkol, jengkel, sebal, kesal, gondok dan marah 2 dengan leksem kalap, berang, gusar, bengis) dan hubungan sejajar (leksem jengkel dan mangkel). Sementara itu, relasi leksikal yang terjadi adalah relasi kehiponiman dan relasi kesinoniman. Relasi leksikal kehiponiman terjadi antara leksem marah dengan leksem marah 1, marah 2, dan jengkel serta mengkel. Leksem marah merupakan hiperonim, sedangkan marah 1, marah 2, dan jengkel serta mengkel merupakan hiponim dari leksem marah. Hubungan kehiponiman juga tampak antara marah1 dengan leksem dongkol, jengkel,sebal, kesal, dan gondok dan marah 2 dengan leksem kalap, berang, gusar, bengis. Marah 1 merupakan hiperonim dari leksem dongkol, jegkel, sebal, kesal, dan gondok dan marah 2 merupakan hiperonim dari leksem kalap, berang, bengis. Relasi leksikal kesinoniman yang terjadi bersifat sinonimi dekat, tidak sinonimi mutlak.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwi, H., et al. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Badudu, J. S. dan Sutan Muhamad Zein. (1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Beger, A & Olaf Jakel, Flensburg. (2009). ANGER, LOVE and SADNESS revisited: Differences in Emotion Metaphors between Experts and Laypersons in the Genre Psychology Guides, in Metaphoric.de 16/2009. https://www.metaphorik.de/sites/www.metaphorik.de/files/journal-pdf/16_2009_begerjaekel.pdf
Cruse, A. (1986). Lexical Semantics. London: Cambridge University Press, 1986.
Cruse, A. (2004). Meaning in Language: An Introduction to Semantics and Pragmatics Second Editon. New york: Oxford University Press.
Eliyanti, W. (2017). “Relasi Leksikal pada Leksem Emosi dalam Novel Pulang Karangan Tere Liye” dalam Bahatera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 1 Januari 2017 http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853 -2710.
Ekman, P. (2004). Emotion Revealed. London: Phoenix Ltd.
Fabiszak, M. (2002). “A Semantic Analysis of Rear, Grief, ang Anger Word og English Old” in Achanging World and Word. Edited by Javier E.D. Vera. Amsterdam-New York: The Nederland.
Glynn, D. (2014). The social nature of ANGER Multivariate corpus evidence for context effects upon conceptual structure. University of Bielsko-Biała. academia.edu. books.google.com
Harahap, E.S. (1942). Kitab Arti Logat Melajoe. (Jakarta-Bandung: Gunseokanbu Kanri Insatu Kodjo.
Hidayat, R. (1998). Pengantar Linguistik Umum. Diterjemahkan dari buku De Saussure. Ferdinand Cours de Linguistique Generale. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1988
Jackson, H. (2002). Lexicography: An Introduction. London dan New York: Routledge.
Kridalaksana, H. (1989). Kamus Sinonim Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah,
Leech, G. (2003). Semantik. Terjemahan Paina Partana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lehrer, A. (1974). Semantic Field and Lexical Structure. Amsterdam: North Holland.
Lyons, J. (1977). Semantic I—II, London: Cambridge University Press.
Lyons, J. (1995). Linguistic Semantics: An Introduction. New York: Cambridge University Press.
Margarita, G.R. (2012). Basic Semantics. Petri Nets: Fundamental Models, Verification and Applications. Madrid: Universidad Nacional De Educación A Distancia. https://doi.org/10.1002/9780470611647.ch1
Mayring, P. (2000). “Qualitative Content Analysis” Forum Qualitative Research, Vol 1, No.2. 2000, (http://www.qualitative research.net/fgs-texte/2-002/2-00mayring-e-htm).
Mendatu, A. (2007). Mengenal Emosi Anda.
Zein, S.M. (1960). Kamus Moderen Bahasa Indonesia. Djakarta: Grafika, 1960.
Nida, E.A. (1975). Componential Analysis of Meaning. Paris: Mounton.
Norman, D.A. (2004). Emotional Design: Why We Love (or Hate) Everyday Thing. New York: Basic Book.
Oktami, N., dkk. (2019). “Nuansa Makna Sinonim Adjektiva Sikap Batin Dalam Bahasa Indonesia”. dalam, RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume 12, Nomor 1, Februari 2019, hlm. 44–52 https://ojs.unm.ac.id/index.php/retorika/article/view/6578
Palmer, F.R. (1991). Semantics. Cambridge: Cambridge University Press.
Poerwadarminta, W.J.S., (t.t.) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Djakarta: Perpustakaan Perguruan dan Kementrian P dan K Djakarta.
Ponsonnet, M. (2018). Lexical semantics in language shift. Comparing emotion lexica in Dalabon and Barunga Kriol (northern Australia) In the Journal of Pidgin and Creole Languages. Sydney: The University of Sydney Centre of Excellence for the Dynamics of Language (Australian National University).
Pramanik, N. (2005). “Medan Makna Ranah Emosi dalam Bahasa Indonesia”. Tesis Universitas Indonesia. Jakarta: Fakultas Ilmu Budaya.
Rahmati, F. (2015). Semantic Shift, Homonyms, Aynonymous and Autoantonyms, WALIA 31, 81–85.
Thaib, M.S.P. (1935). Kamues Bahasa Minangkabau-Bahasa Melajoe Riau, Batavia: Balai Poestaka.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2003) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2009). Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia. Bandung: Mizan.
Tim Penyusun Kamus Badan Pengembngan dan Pembinaan Bahasa. (2017). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Webster, M. (2003). Merriam Webster’s Dictionary Colligiate Dictionary: Eleven Edition. Massachausetts: Merriam-Webster Incoperated.
Wedhawati. (2002). “Medan Leksikal dan Analisis Komponensial” dalam Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia, Februari 2002, Thn. 20, Nomor 1.
Yanti, P.G. dan Zabadi, F. (2017). Semantic Meaning inAttitudinal Lexemes in the Domain of Kesenangan (Joy) in Indonesian: AnAnalysis of Meaning Components and Lexical Relation. Advances in Language and Literary Studies. Australia: Australian International Academic Centre. ISSN: 2203-4714 Volume. 8 No. 2; April 2017.
Zabadi, F. (2009). ”Leksem Sikap Batin dalam Bahasa Indonesia: Relasi Leksikal dan Perubahan Makna”. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.26499/mm.v18i1.2485
Refbacks
- There are currently no refbacks.