STRUKTUR SEMANTIS VERBA PSIKOLOGI BAHASA MANDAILING

Pengabdi Daulay, Mulyadi Mulyadi

Abstract


Penelitian ini mendeskripsikan struktur semantis predikat mental BM pada subkategori verba sebagai subjek pengalam dan verba sebagai objek pengalam. Adapun yang melatar belakangi penulisan ini mengingat bahwa predikat mental atau verba psikologi termasuk verba yang memiliki pemetaan komponen semantis yang sangat rumit dan membutuhkan strategi yang tepat untuk menghindari kekeliruan dalam membatasi makna butir leksikal yang dianalisis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa verba mental yang bersumber dari Bahasa Mandailing (BM). Kemudian data dianalisis dengan menggunakan teknik prafrase untuk mengidentifikasi butir-butir leksikal yang secara intuitif termasuk predikat mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna verba kognisi ‘malamun’ dan ‘mangangankon dibentuk dari MEMIKIRKAN berpolisemi MENGATAKAN dan MEMIKIRKAN berpolisemi TERJADI, makna verba pengetahuan ‘mamboto’ dan ‘ingot’ dibentuk dari MENGETAHUI berpolisemi MENGATAKAN, makna verba emosi ‘mabiar’ dan ‘manyolop’ dibentuk dari MERASAKAN berpolisemi MEMIKIRKAN, makna verba persepsi ‘manyirik’ dan ‘manatap’ dibentuk dari MELIHAT berpolisemi MERASAKAN, MELIHAT berpolisemi MENGATAKAN.


Keywords


Struktur, Semantis, Verba, Psikologi, Mandailing

Full Text:

PDF

References


Broukhuis. (2008). “The Subject of Causative Object Experiencer Verbs”. [Dikutip 10 Desember 2019] Tersedia dari: http://www.fdlww.uvt.nl/~broekhui/publicaties/object_ experiencer_ psych_verbs.doc.pdf.

Droge, A. (2014). “Structuring the Argument Multidisciplinary Research on Verb Argument Structure”. Language Faculty and Beyond. Amsterdam: Jhon Benjamins

Goddard, C. (1996). “Building a Universal Semantic Metalanguage: the Semantic Theory of Anna Wierzbicka”. Goddard (Convenor). 1996. “Cross-Linguistic Syntax from Semantik Point of View (NSM Approach)”. Australia: The Australian National University

Luis, J, C. (2015). “Causativity and psychological verbs in Spanish”. 110-130 doi: 10.1075/ivitra.9.06cif [dikutip 12 Desember 2019] tersedia dari: https://www.researchgate.net/publication/300227729_Causativity_and_psychological_verbs_in_Spanish.pdf

Mulyadi. (2000). “Struktur Semantis Verba Bahasa Indonesia”. [Dikutip 31 Desember 2019] tersedia di https://www.researchgate.net/publication/323279597_STRUKTUR_SEMANTIS_VERBA_BAHASA_INDONESIA.pdf

Mulyadi. (2016). “Verba Emosi Statif Dalam Bahasa Melayu Asahan”. Doi: 10.13140/RG.2.1.4646.1042. [dikutip 12 Desember 2019] tersedia dari https://www.researchgate.net/publication/303812820_VERBA_EMOSI_STATIF_DALAM_BAHASA_MELAYU_ASAHAN.pdf

Rowzdowska, Ena. (2016). “Psychological Verbs And Psychological Adjectives”. Doi: 10.1002/9781118358733 [Dikutip 8 Desember 2019] tersedia dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/9781118358733.wbsyncom040.pdf

Sutjiati Beratha, N.L. (1998). “Materi Kajian Linguistik Kebudayaan”. Linguistika, Edisi Kesembilan, September 1998, 41-45. Denpasar: Program Magister (S2) Linguistik, Universitas Udayana.

Widani, Ni. (2017). “Makna Mengambil Bahasa Bali”: Pendekatan Metabahasa Semantik Alami (MSA). RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa. 2. 127. 10.22225/jr.2.1.53.127-141.

Wierzbicka, A. (1996). “The Syntax of Universal Semantic Primitives”. Dalam C. Goddard (ed). 1996. Cross-Linguistic Syntax from a Semantic Point of View (NSM Approach), 6-23. Canberra: Australian National University.




DOI: https://doi.org/10.26499/mm.v18i2.2546

Refbacks

  • There are currently no refbacks.