TINGKAT KEKERABATAN BAHASA MANDAILING, BAHASA JAWA, DAN BAHASA ACEH
Abstract
Abstract :
Genetic relationship of language analysis is discuss in the Historical Comparative Linguistics. In the Historical Comparative Linguistics, languages are be compared one to others in order to trace the level of theirs genetic relationship. Angkola Mandailing, Java, and Aceh languages are some languages which live side by side as geographically. So, it may be assumed that they have a close genetic relationship. In fact, this three languages have far differences so it is necessary to make a research in order to find the level of their relationship. The genetic of language can be analysis with lexicostatistic technique. The indicator use to determine genetically word is basic vocabulary called Swadesh which has 200 vocabularies. It is assumed existing in all languages in the world. The qualitative approach is use in the lexicostatistic accounting. With using the technique it is found that from the tree languages which be compared, the closing relationship is Angkola Mandailing with Aceh language, more over Angkola Mandailing with Java language, and the most far apart relationship is Java language with Aceh language.
Keyword : Genetic relationship, lexicostatistic, Angkola Mandailing language, Java language, and Aceh language
Abstrak :
Kajian kekerabatan bahasa dibahas dalam Linguistik Historis Komparatif. Dalam Linguistik Historis Komparatif, bahasa-bahasa dibandingkan satu dengan yang lain guna mengetahui tingkat kekerabatannya. Bahasa Angkola Mandailing, bahasa Jawa, dan bahasa Aceh merupakan bahasa-bahasa yang hidup berdekatan secara geografi sehingga diasumsikan memiliki kekerabatan yang erat. Pada kenyataannya, ketiga bahasa ini memiliki perbedaan yang cukup jauh sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kekerabatannya. Kekerabatan bahasa dapat diketahui dengan teknik leksikostatistik. Indikator yang digunakan untuk menentukan kata berkerabat adalah kosa kata dasar yang disebut kosa kata dasar Swadesh yang berjumlah dua ratus kosa kata yang dianggap ada pada semua bahasa di dunia. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam perhitungan leksikostatistik ini. Dengan menggunakan teknik ini, diketahui bahwa dari ketiga bahasa yang dibandingkan, hubungan kekerabatan yang paling erat terdapat pada bahasa Angkola Mandailing dengan bahasa Aceh, selanjutnya bahasa Angkola Mandailing dengan bahasa Jawa, dan hubungan kekerabatan yang paling renggang adalah bahasa Jawa dengan bahasa Aceh.
Kata kunci: kekerabatan, leksikostatistik, bahasa Nias, bahasa Batak, bahasa Melayu
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26499/mm.v11i1.827
Refbacks
- There are currently no refbacks.