REKONSILIASI TANAH KELAHIRAN DALAM DUA PUISI IMAN BUDHI SANTOSA

Yohanes Adhi Satiyoko

Abstract


This research discusses the effort of reconciliation to the Javanese people view to their land of origin as expressed in the poems “Ziarah Tembuni” and “Ziarah Tanah Jawa” by Iman Budhi Santosa. The problem formulation is how social and cultural phenomena portrayed in those poems “Ziarah Tanah Jawa” and “Ziarah Tembuni” and ideology of its creation. The purpose of the research is to show modernity phenomena as faced by Javanese people in common and show the the ideology as the foundation of the poems creation. The discussion of the problem formulation and the purpose of the research use qualitative method with sociology theory by Janet Wolff. The result shows that those two poetic expressions of “Ziarah Tembuni” and “Ziarah Tanah Jawa” sound to ask reconciliation to remind, love, and realize the origin of the kinship of man-nature in the Javanese social construction. The result of the research concludes that kinship can avoid character of selfish and individualistic. Ideally, people face and experience modernity in life but they have to base it on local culture and tradition of their own country.

 

Abstrak: Penelitian ini membahas tentang usaha merekonsiliasi pandangan masyarakat Jawa modern terhadap tanah kelahiran yang diekspresikan dalam puisi “Ziarah Tembuni” dan “Ziarah Tanah Jawa” karya Iman Budhi Santosa. Masalah penelitian tentang fenomena sosial budaya yang tergambar dalam puisi “Ziarah Tanah Jawa” dan “Ziarah Tembuni” serta ideologi yang melandasi kedua karya puisi tersebut. Tujuan penelitian adalah menunjukkan fenomena modernitas yang dijumpai dalam masyarakat Jawa secara umum dan menunjukkan ideologi yang melandasi penciptaan puisi “Ziarah Tembuni” dan “Ziarah Tanah Jawa”. Pembahasan masalah penelitian dan tujuan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan teori sosiologi Janett Wolff. Hasil penelitian membuktikan bahwa kedua ekspresi puitik dalam“Ziarah Tembuni” dan “Ziarah Tanah Jawa” menjadi ajakan rekonsiliasi untuk mengingat, mencintai, dan menyadari asal-usul kekerabatan manusia-alam dalam konstruksi sosial masyarakat Jawa. Dari hasil penelitian itu dapat disimpulkan bahwa kekerabatan dapat menghindarkan manusia dari sifat egois dan individualis. Diidealkan manusia mengalami modernitas dalam aktivitas kehidupan tetapi tetap berlandaskan pada budaya dan tradisi lokal atau bangsa sendiri.


Keywords


rekonsiliasi; puisi; konstruksi sosial; Jawa; reconciliation; poem; social construction; Java;

References


Bahardur, Iswadi. (2018). “Kearifan Lokal Budaya Minangkabau dalam Seni Pertunjukan Tradisional Randai”. Jentera. Jurnal Kajian Sastra. 7 (2), 145-160.

Berger, Peter L., Thomas Luckmann. (1990). Tafsir Sosial Atas Kenyataan. Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Yogyakarta: LP3ES.

Devinta, Marshellena, Nur Hidayah, Grendi Hendrastomo (2015). “Fenomena Cultural Shock (Gegar Budaya) pada Mahasiswa Perantauan di Yogyakarta”. Jurnal Pendidikan Sosiologi. 2015 halaman 1-15.

Lestari, Winda Dwi, Sarwiji Suwandi, Muhammad Rohmadi. (2018). “Kaum Subaltern dalam Novel-Novel Karya Soeratman Sastradihardja: Sebuah Kajian Sastra Poskolonial”. Widyaparwa, Volume 46, Nomor 2, Desember 2018. 179-188.

Purwantini (2016). “Urbanisme, Urbanisasi, dan Masyarakat Urban di Jakarta dalam Novel Senja di Jakarta”. ATAVISME, Vol.19, No.2, Edisi Desember, 2016: 162-175.

Rahmawati, Dian Lufia. (2019). JIWA PUISI. Puisi-puisi Iman Budhi Santosa. Dalam Pendekatan Psikofilosofi Berdasarkan Perspektif Ki Ageng Suryomentaram. Yogyakarta: Interlude.

Safitri, Anggun Nirmala. (2015). “Pergulatan Iman Budhi Santosa Untuk Mencapai Posisi Terkonsekrasi Dalam Arena Sastra Yogyakarta”. Jurnal Poetika Vol. 2, Desember 2015. Halaman 124-131.

Santosa, Iman Budhi. (2018). Kalakanji. Kumpulan Esai Kebudayaan Sastra dan Seni. Yogyakarta: Interlude.

Santosa, Iman Budhi. (2017). Suta Nawa Dhadhap Waru. Manusia Jawa dan Tumbuhan. Yogyakarta: Interlude.

Santosa, Joko (2014). Teori Puisi Iman Budhi Santosa. Dalam Prosiding Seminar Internasional PMSI XXXVI tahun 2014. Yogyakarta: Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP. Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Santosa, Iman Budhi. (2013). Ziarah Tanah Jawa. Kumpulan Puisi 2006-2012. Yogyakarta: interlude.

Santosa, Iman Budhi. (2012). Narasi Tembuni. Kumpulan Puisi Terbaik KSI Award 2012 Komunitas Sastra Indonesia. Jakarta: komunitas sastra Indonesia (KSI) dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud.

Santosa, Iman Budhi. (2016). Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku. Proses Kreatif Sastrawan Yogyakarta. Iman Budhi Santosa, Herry Mardianto, Latief S. Nugraha (editor). Yogyakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta.

Simarmata, Henry Thomas.dkk. (2017). Indonesia Zamrud Toleransi. Jakarta: Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia.

Satiyoko, Yohanes Adhi. (2012). “Wong Jawa” dalam geguritan “Serere Adhuh Lae” karya Turiyo Ragilputro dan “Siter Gadhing” karya Djaimin Kariyodimejo”. Prosiding. Yogyakarta: Balai Bahasa Yogyakarta.

Soeroso, Amiluhur, Y. Sri Susilo. (2008). “Strategi Konservasi Kebudayaan Lokal Yogyakarta”. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan I Tahun 1, No.2 Agustus 2008. Halaman 144-161.

Supardi, Nunus. (2013). “Bianglala Budaya. Rekam Jejak 95 Tahun Kongres Kebudayaan 1918—2013”. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Suwandi, Sarwiji. (2018). “Tantangan Mewujudkan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang Efektif di Era Revolusi Industri 4.0”. Makalah yang dipresentasikan dalam Kongres Bahasa Indonesia XI yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 28-31 Oktober 2018.

Suwardana, Hendra. (2017). “Revolusi Industri 4.0 berbasis Revolusi Mental”. Jati Unik, 2017. Vol.1, No.2, Hal 102-110.

Taib, Rinto. (2015). “Merawat Bahasa Sebagai Identitas Budaya Bangsa. Tafsir Identitas di tengah Dominasi Kuasa&Universalitas (multibahasa)” dalam SEMINAR DAN LOKAKARYA LEMBAGA ADAT. Jakarta: Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Widijanto, Tjahjono. (2018). “Dunia Halus Mistis Jawa dan Fantasi Magis Ternate dalam Godlob dan Cala Ibi.” Jentera. Jurnal Kajian Sastra. 7 (1), 102-129.

Wolff, Janet. (1975). Hermeneutic Philosophy and the Sociology of art. An approach to some of the epistemological problems of sociology of knowledge and the sociology of art and literature. London and Boston: Roultedge & Kegan Paul




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v8i1.851

Refbacks

  • There are currently no refbacks.