KEARIFAN LOKAL BUDAYA MINANGKABAU DALAM SENI PERTUNJUKKAN TRADISIONAL RANDAI
Abstract
Randai merupakan seni pertunjukkan tradisional yang memuat beragam kearifan lokal budaya Minangkabau. Berpedoman pada hal tersebut dipandang penting untuk mengkaji dan meempertahankan kelestarian randai di tengah kehidupan masyarakat Minangkabau modern. Pertimbangan lainnya adalah pesatnya budaya modern yang berorientasi liberalistik-kapitalistik memasuki berbagai lapisan kehidupan masyarakat Minangkabau menyebabkan seni tradisi beserta nilai-nilai tradisional mengalami kegamangan. Dilatarbelakangi fakta-fakta tersebut penelitian terhadap kearifan lokal budaya Minangkabau dalam seni pertunjukkan tradisional randai ini dilakukan. Dengan menggunakan metode library research, tujuan yang hendak dicapai adalah menganalisis unsur kearifan lokal budaya Minangabau dalam seni pertunjukkan tradisional randai. Proses penelusuran literatur dan penelaahan kembali berbagai hasil kajian randai, baik dari aspek estetika gerak dan tari, musik, gerak silat, lakon, dan naskah cerita menghasilkan simpulan bahwa Randai Minangkabau memuat ragam unsur kearifan lokal yang bersumber dari ajaran agama, adat, serta falsafah alam. Temuan ini membuktikan bahwa masyarakat Minangkabau adalah masyarakat yang kaya akan seni tradisi dan berkehidupan dilandasi oleh ajaran agama, adat, serta kepedulian terhadap alam semesta.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Arzul. (2015). “Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Randai Bujang Sampai”. Artikel. Jurnal Peradaban Melayu Jilid 10 tahun 2.
Hasanuddin. (2015). “Kearifann Lokal dalam Tradisi Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan Kanak-kanak Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo”. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Vol. 1 (2). hal. 198-204
Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan.
Wendy.2014. “Dramaturgi Teater Rakyat randai di Minangkabau”. Artikel. Jurnal Kajian Seni. Vol. 01, No. 01, November 2014.
Ngafifi, Muhammad. (2014). “Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial Budaya”. Jurnal Pembangunan Pendidikan. Vol. 2 (1) hal. 33-47.
Primadesi, Yona. (2013). “Preservesi Pengetahuan dalam Tradisi Lisan Seni Pertunjukkan Randai di Minangkabau Sumatera Barat”. Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan. Vol. 1 (2). hal. 179-187.
Rustiyanti, Sri, at, all. (2013). “Estetika Tari Minang dalam Kesenian Randai Analisis Tekstual Kontekstual”. Jurnal Seni dan Budaya Panggung. Vol. 23 (1) hal. 42-55.
Rustiyanti, Sri. (2014). “Seni Tradisi Randai dengan Pembacaan Masa Kini”. Prosiding Seminar Nasional Riset Inovatif II.
Saputra, Isral. (2011). “Silek Kumango: Keberadaan, Pewarisan, dan Kearifan Lokal Minangkabau”. Wacana Etnik; Jurnal Ilmi Sosial dan Humaniora, Vol. 2 (1). 2011. 73-94
Suwandari, Ni Putu. (2015). “Pewarisan Nilai-nilai Kearifan Lokal untuk Memproteksi Masyarakat Bali dari Dampak Negatif Globalisasi”. Jurnal Kajian Bali Vol. 05 (02). hal 74-89.
Wulandari, Yosi. (2015). “Randai sebagai Komunikasi Sastra Daerah di Minangkabau Sebuah Gagasan Melestarikan Budaya Indonesia”. Prosiding Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III.
Zulkifli. 2013. “Randai sebagai Teater Rakyat Minangkabau: Alternatif Pembinaan dan Pengembangan”. Artikel. Jurnal Garak jo Garik. Vol. I, No. 9, tahun 2013.
DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v7i2.932
Refbacks
- There are currently no refbacks.