VITALITAS BAHASA USING BANYUWANGI BERHADAPAN DENGAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2014: KISAH PENYUDUTAN BAHASA USING BANYUWANGI
Abstract
ABSTRAK
Makalah ini bertolak pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 tahun 2014 tentang mata pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal wajib diajarkan sekolah/madrasah yaitu bahasa daerah Madura dan bahasa Jawa. Di dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur tersebut Bahasa Using tidak diikutsertakan dalama muatan lokal tersebut. Sementara itu, Peraturan Daerah Banyuwangi yang memberlakukan bahasa daerah Using diajarkan di SD dan SMP sejak tahun 2007. Hal ini tentunya timbul paradoks di dalam Peraturan Gubernur dan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tulisan ini menyoroti bagaimana bahasa Using Banyuwangi memiliki vitalitas bahasa yang tinggi dan mampu berakomodasi dengan bahasa di luar bahasa Using (sampel Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi). Kemampuan bahasa Using yang dapat bertahan di masyarakatnya tersebut tentunya memunculkan pertanyaan mengapa Peraturan Gubernur tidak melihat dari sudut pandangan etik dan emik dalam bahasa. Pandangan etik lebih banyak bersifat teoretis, masih bersifat sementara dan perlu diuji kebenarannya. Sementara pandangan emik lebih bersifat praktis, kesejarahan, dan kenyataan yang konkret. Untuk itu perlu dicari penyelesaian kompromistis, hanya bahasa yang benar-benar dipelihara oleh masyarakatnya, yang terbukti vitalitas etnolinguisnya tinggi, dan yang perlu dilestarikan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali, Hasan. (1991). “Bahasa dan Sastra Using di Banyuwangi”. Makalah Kongres Bahasa Jawa Semarang 15--20 Juli 1991. Surakarta: Penerbit Harapan Massa.
Arps, Bernard. (2010). “Terwujudnya Bahasa Using di Banyuwangi dan Peranan Media Elektronik di Dalamnya”. Lokakarya Perubahan Konfigurasi Kebahasaan di Indonesia Pasca-Orde Baru dalam Kumpulan Tulisan “Geliat Bahasa Selaras Zaman”tanggal 9-- 11 Juni 2008. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Herusantosa, Suparman. (1987). Bahasa Using di Kabupaten Banyuwangi. Disertasi. Universitas Indonesia. Tidak diterbitkan.
Gunarwan, Asim.2002. Jurnal Ilmiah Masyarakat Indonesia hlm. 95—97. Kasus-kasus Pergeseran Bahasa Daerah. Jakarta.Yayasan Obor Indonesia.
Laksono, Kisyani. (2001). Bahasa di Jawa Timur Bagian Utara dan Blambangan. Disertasi. UGM. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Penerbit Univeresitas Indonesia. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pembelajaran Bahasa Daerah Pada Jenjang Sekolah Dasar. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah.
Sariono, Agus. (1999). “Fungsi dan Kedudukan Bahasa Using di Banyuwangi”. Bagian Proyek Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. Tidak diterbitkan.
Sariono, Agus. (2010). Potensi Kontak Bahasa pada Masyarakat Banyuwangi Untuk Pengembangan Pemakai Bahasa Using. Surabaya: Jurnal Medan Bahasa.
Usman, Rani A. (2009). Etnis Cina Perantauan di Aceh. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v5i2.151
Refbacks
- There are currently no refbacks.