Menyingkap Makna dan Tanda dalam Iklan Rokok A-Mild Versi “Hasrat”: Kajian Semiotika

Fathin Shofa, Meina Astri Utami

Abstract


This semiotic study seeks to investigate how meanings and ideology in the A-Mild advertisement are represented through denotation, connotation and myth. By using Barthes’ (1991) Orders of Signification and Dyer’s (1982) theory of visual elements, this study uses a descriptive qualitative method as the basic principle of methodology. The results of the study show that the advertisement tries to attract consumers by delivering a message that ‘desire’ is something crucial in someone’s life. Moreover, it is indicated that there are several myths in the advertisement. First, ‘desire’ is something which can determine someone’s success in life. Second, happiness can be defined as freedom, pleasure, success, luxury and happiness with beloved ones. Third, smoking may help someone to find his hidden desire and lead him to his true choice in life. Furthermore, it is also revealed that the advertisement has hidden ideologies. The advertisement has implicitly suggested a life style which is consumptive and hedonistic such as a high class life (having a luxurious car). It also distorts the idea that smoking is not threatening and dangerous. Considering the underlying ideologies in this advertisement, it is found that there is a form of persuasiveness which has implicitly tried to make a good image of cigarette on the consumers’ minds. Therefore, the results of this study are expected to show the real image of the advertisement that it affects the consumers’ psychology and in consequence they unconsciously perceive the act of smoking as something elegant (as implied in the hedonism and freedom view) or not dangerous.

 

Abstrak

Penilitian ini berjudul Analisis Semiotika: Menyingkap Makna dan Tanda dalam Iklan Rokok A-Mild Versi “Hasrat”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna dan ideologi dalam iklan rokok A Mild versi “Hasrat” direpresentasikan melalui makna denotasi, konotasi serta mitos. Dengan melakukan metode penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini menggunakan analisis semiotika sebagai prosedur penelitian yang berbasis pada teori tatanan signifikasi milik Barthes (1991) dan teori elemen visual milik Dyer (1982). Temuan menunjukan bahwa iklan rokok ini mencoba menarik minat konsumen dengan cara penyampaian pesan krusial mengenai pencarian hasrat dalam kehidupan seseorang. Akan tetapi, lebih  jauh temuan mengindikasikan bahwa terdapat beberapa mitos dalam iklan rokok ini. Pertama, hasrat merupakan sesuatu yang dapat menentukan kesuksesan hidup seseorang. Kedua, kebahagiaan didefinisikan sebagai kebebasan, kesenangan, kesuksesan, kemewahan serta kebahagian bersama orang-orang terkasih. Ketiga, produk rokok ini dapat menginspirasi seseorang dalam menemukan hasrat terpendam yang dapat menghantarkannya pada pilihan kehidupannya. Selain itu, iklan ini terindikasi memiliki ideologi tersembunyi. Iklan ini telah secara implisit menawarkan gaya hidup konsumtif dan hedonistik seperti gaya hidup yang berkelas (memiliki mobil, dll.). Iklan ini juga mendistorsi konsep bahwa merokok bukanlah sesuatu yang membahayakan dan mengancam nyawa. Merujuk pada nilai-nilai ideologi yang terkandung dalam iklan ini, ditemukan suatu bentuk persuasivitas iklan yang secara implisit berusaha meningkatkan citra rokok dalam benak para konsumen. Ini berdampak pada psikologi para konsumen yang secara tidak sadar memandang bahwa merokok merupakan bentuk perilaku yang elegan (tersirat dalam makna hedonisme serta kebebasan) ataupun tidak membahayakan (ironis).


Keywords


advertisement; orders of signification; denotation; connotation; iklan; tatanan signifikasi; denotasi; konotasi; mitos

Full Text:

PDF

References


Alozie, E. C. (2010). “Advertising and culture: Semiotic analysis of dominant symbols found in Nigerian mass media advertising”. Journal of Creative Communications, 5 (1), 1—22.

Babolhavaeji, M. dkk. (2015). “Color preferences based on gender as a new approach in marketing”. Advanced Social Humanities and Management, 2 (1), 35—44.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Luar Jaringan (Offline) versi 1.5. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Barthes, R. (1991). Mythology. New York: The Noonday Press.

Chandler, D. (2002). Semiotics: The basics. London: Routledge

Departemen Kesehatan. (2010). “Masalah merokok di Indonesia”, dikutip dari http://www.promkes.depkes.go.id/dl/factsheet1cov.pdf.

Dey, I. (1993). Qualitative data analysis: A user-friendly guide for social scientists. London: Routledge.

Dyer, G. (1982). Advertising as communication. London: Routledge

Eke. (2014, 5 Maret). Rokok bukan budaya asli Indonesia. TCSC Indonesia. Diperoleh dari http://www.tcsc-indonesia.org/rokok-bukan-budaya-asli-indonesia.

Fitri, N. (2011). “Eksplorasi dan signifikasi tanda dalam iklan rokok A Mild”. (Tesis). Universitas Andalas, Padang, Indonesia.

Hamidah, L. (2011). “Analisis simbol iklan rokok Dji Sam Soe Gold edisi halus dan mantap (kajian analisis semiotika pendekatan

Roland Barthes)”. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1 (2), 236—268.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). “Rokok illegal merugikan bangsa dan negara”. dikutip dari http://www.depkes.go.id/article/view-/15060900001/ rokok-illegal-merugikan-bangsa-dan-negara.html.

Martiana, I. (2012). “A semiotic analysis of A mild “Go Ahead” advertisement”. Research Paper. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia.

Onal, B. (2005). “Subvertising versus advertising: A semiotical analysis of the culture jamming act”. Tesis. Bilkent University, Ankara, Turkey.

Patrick, V. (2014). “The visual element in advertising”. Dalam Advertising visuals (hlm. 8). Texas: University of Houston.

Sobur, Alex. (2003). Semiotika komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

Sukamto, K. E. dan Kartikawangi. D. (2012). “Bahasa iklan dan pemberdayaan perempuan: Sebuah kajian komunikasi dan bahasa terhadap iklan tv produk ‘citra’. “Ranah, 1 (2), hlm. 1—13. DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v1i2.3

TCSC-IAKMI. (2011). “Industri rokok di Indonesia”. diperoleh dari http://tcsc-indonesia.org/wp content/uploads/2012/08/.pdf.

Walliman, N. (2011). Research methods the basics. New York: Routledge.

Wilfred, T. (1962). “Color Organ”. Dalam Compton’s pictured encyclopedia (hlm. 235—237). Chicago: F.E. Compton dan Company.




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v6i2.266

Refbacks

  • There are currently no refbacks.