Medan Makna Aktivitas Tangan dalam Bahasa Sasak Dialek Ngeno-Ngene
Abstract
This research aims to describe the components of the meaning of hand activities in the village of Labuhan Haji East Lombok district. The research method used in this research is a descriptive method with a qualitative form. The data in this study was obtained from 60 samples of native Sasak language ngeno-ngene dialect from two different hamlets in one village, meanwhile, the data in this study is oral data. The data technique in this study use proficient methods and see. The rseults of this study showed that the meaning of the activity field in Sasak dialect has fifty four lexemes and grouped based on the meaning of component that is in it to nineteen subterrain meaning hand activity in Sasak dialect ngeno-ngene.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan komponen medan makna aktivitas tangan dalam bahasa Sasak dialek ngeno-ngene di Desa Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitiaan ini ialah metode deskriptif dengan bentuk kualitiatif. Data dalam penelitian ini didapatkan dari 30 sampel penutur asli bahasa Sasak dialek ngeno-ngene dari dua dusun yang berbeda dalam satu desa, sementara itu data dalam penelitian ini berupa data lisan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode cakap dan simak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medan makna aktivitas tangan dalam bahasa Sasak dialek ngeno-ngene memiliki lima puluh empat leksem dan dikelompokkan berdasarkan komponen makna yang ada di dalamnya menjadi sembilan belas submedan makna aktivitas tangan dalam bahasa Sasak dialek ngeno-ngene.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Azhar, M. (1996). Peramputan Pelajaran Bahasa Sasak. Mataram: PT Intan Pariwara.
Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2013). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Johandi, L.M. (2017). “An Analysis of Sasak Syntactic Structure on the Forms of Passivization as Used in ngeno-ngene Dialect at Rarang Village of East Lombok”. The Indonesian Journal of Language and Language Teaching, 2 (2), 60-81.
Kridalaksana, H. (2011). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Mahsun. (2006). Dialektologi Diakronis Bahasa Sasak di Pulau Lombok. Yogyakarta: Gama Media.
Kridalaksana, H. (2006). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Moleong, J.L. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Paridi, K. (1996). Struktur Frasa Verba Bahasa Sasak, Sebuah Kajian Berdasarkan Teori X-Bar. Denpasar: Universitas Udayana.
Pateda, M. (2010). Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Setiyanto, E. (1997). Medan Makna Ativitas Tangan dalam Bahasa Jawa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.
Subroto, E. (2011). Pengantar Studi Semantik dan Pragmatik. Surakarta: Cakrawala Media.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Pengantar Penelitian Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Darma University Press.
Toba, M. (2016). “Retensi Inovasi Fonologis Protobahasa Melayik pada Bahasa Melayu Tamiang”. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 5 (1), 87--100. https://doi.org/10.26499/rnh.v5i1.40
Verhaar, J.W.M. (2012). Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v8i1.625
Refbacks
- There are currently no refbacks.