MEDAN MAKNA AKTIVITAS TANGAN “MENYAKITI” DALAM VERBA BAHASA SUNDA (The Meaning Field of Hand “Hurting” Activity in Sundanese Verb)

Emma Maemunah

Abstract


Verba aktivitas tangan “menyakiti” dalam bahasa Sunda memiliki banyak leksem. Meskipun makna leksem aktivitas tangan “menyakiti” pada umumnya adalah memukul, fungsi semantis leksem-leksem tersebut berbeda bergantung pada komponen makna yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan komponen makna verba aktivitas tangan “menyakiti” dalam bahasa Sunda dan menjelaskan fungsi semantis medan makna verba aktivitas tangan tersebut. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh dari sumber tertulis, yaitu Kamus Bahasa Sunda. Data berupa daftar kosakata (kognat) yang bermedan makna “menyakiti” dalam bahasa Sunda. Data dianalisis dengan teknik parafrase dan  pengklasifikasian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas tangan “menyakiti” dalam bahasa Sunda dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yakni berdasarkan komponen makna generik dan alat yang digunakan dan tiga subkelompok, yaitu aktivitas tangan menyakiti badan, aktivitas menyakiti kepala dan bagiannya, dan aktivitas menyakiti leher. Aktivitas tangan menyakiti badan sebanyak 24 leksem terdiri atas 14 leksem aktivitas menggunakan alat dan  10 leksem aktivitas menyakiti badan  tanpa menggunakan alat. Aktivitas menyakiti kepala dan bagiannya sebanyak 17 leksem terdiri atas 2 leksem aktivitas menyakiti kepala dan bagiannya menggunakan alat dan 15 leksem aktivitas tangan “menyakiti” kepala dan bagiannya tanpa  menggunakan alat. Leksem aktivitas tangan menyakiti leher terdiri atas 1 leksem aktivitas menyakiti leher menggunakan alat dan 2 leksem aktivitas menyakiti leher tanpa menggunakan alat.

(Verbs of hand activities of "hurting" in Sundanese have many lexemes. Although the meaning of the lexemes of "hurting" in general is hitting, the semantic function of the lexemes differs depending on the component of meaning they have. This study aims to describe the component meaning of the hand activity of "hurting" in Sundanese and explain the semantic function of those hand activities. Data are obtained from written sources, namely the Dictionary of Sundanese Language. The data of this qualitative research with descriptive method is a list of vocabulary (cognate) based on the meaning of "hurting" in Sundanese. Data are analyzed by paraphrasing and classifying techniques. The analyses result shows that the hand activities of "hurting" in Sundanese could be divided into two groups, based on the components of generic meanings and the tools used and into three subgroups, namely hand activities of hurting the body, hand activities of hurting the head and its parts, and hand activities of hurting the neck. Tha hand activities of  hurting the body as much as 24 lexemes consist of 14 lexemes of activity using a tool and 10 lexemes of activity without using tools. The activities of hurting the head and its parts are 17 lexemes which consist of 2 lexemes are using tools and 15 lexemes are without using tools. The lexeme of hand activites hurting the neck consists of 1 lexeme using a tool and 2 lexeme without using tools.)


Keywords


bahasa Sunda; aktivitas tangan “menyakiti”; makna; fungsi semantis; Sundanese; “hurting” hand activity; meaning; semantic function;

Full Text:

PDF

References


Aminuddin. (1998). Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru.

Chaer, A. (2013). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Darheni, N. (2010). Leksikon Aktivitas Mata dalam Toponim di Jawa Barat: Kajian Etnosemantik. Linguistik Indonesia, 1(Februari 2010), 55–67.

Darlisanto, M. (2014). Medan Makna Verba Memukul dalam Bahasa Melayu Sambas. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran , 3 Nomor 9(September 2014), 1–19.

Herdiana, I. (2011, November 23). Pemakai bahasa Sunda tinggal 43%. p. Retrieved from https://news.okezone.com/read/2011/11/23/447/533367/pemakai-bahasa-sunda-tinggal-43

Hutasuhut, A. (2008). Medan Makna Aktivitas Tangan dalam Bahasa Mandailing (Universitas Sumatera Utara). Retrieved from http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/5696/08E00702.pdf;jsessionid=62AF0CB2AE22F6BFC56AE12B4B70F3BA?sequence=1

Kreidler, C. W. (1998). Introducing English Semantics (1st ed.). London: Routledge.

Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik (4th ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Malay, N. M. (2017). . Peran Semantis Verba dalam Klausa Transitif pada Teks Cerita Bahasa Sabu yang Berjudul Ana Kedakke Nga Hika(Anak katak dan Murai) , Ammu Helapa( Rumah Sepatu), Rena Maddi(Hengiu Manu) Nga Madda (Si hitam=seekor ayam dan Musang) dan Ma Wadu Riwu (Universitas Nusa Cendana). Retrieved from http://infontt.com/2017/10/30/peran-semantis-verba-dalam-klausa-transitif-teks-cerita-bahasa-sabu/

Nida, E. (1975). Componential Analysis of Meaning. Netherland: The Hague.

Saeed, J. I. (2016). Semantics (4th ed.). United Kingdom: Blackwell Publisher.

Soedjito. (1990). Kosa Kata Bahasa Indonesiua. Jakarta: PT Gramedia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v15i2.1239

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->