STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT SASAK DALAM NOVEL KETIKA CINTA TAK MAU PERGI KARYA NADHIRA KHALID
Abstract
Suku Sasak merupakan suku yang kaya akan khazanah sastra dan budaya. Kesastraan Sasak awal diturunkan di Pulau Lombok dari generasi ke generasi. Sastra tulis Sasak, pada masa awal perkembangannya ditulis pada daun lontar. Daun lontar dipreparasikan supaya dapat ditulisi dan huruf yang digunakan adalah aksara Jejawen. Perkembangan sastra dan budaya Sasak pada saat ini ditandai dengan lahirnya karya-karya seperti novel yang berlatar belakang sosial budaya masyarakat Sasak. Salah satunya adalah novel berjudul “Ketika Cinta Tak Mau Pergi” karya Nadhira Khalid. Novel ini berkisah tentang cinta antara dua anak manusia, Lalu Kertiaji dan Sahnim. Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang mengangkat fakta kemanusiaan transindividual yang berlatar belakang sosial budaya Sasak. Salah satu fakta sosial yang diangkat dalam novel tersebut adalah stratifikasi sosial masyarakat Sasak. Melalui kajian sosiologi terhadap novel “Ketika Cinta Tak Mau Pergi” karya Nadhira Khalid, tulisan ini akan mengungkapkan stratifikasi sosial masyarakat Sasak yang tergambar dalam novel tersebut. Dari hasil kajian yang telah dilakukan, masyarakat Sasak secara garis besar terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu bangsawan dan rakyat jelata, dengan tugas, fungsi dan kedudukannya masingmasing.
Keywords
sosiologi sastra, stratifikasi sosial, Ketika Cinta Tak mau Pergi
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26499/jk.v11i1.220
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231
Telepon(0401) 3135289, 3135287
pos-el: kandaisultra@gmail.com
-->