IDENTIFIKASI,PEMETAAN, DAN PELINDUNGAN SASTRA LOKAL SULAWESI TENGGARA

NFN Asrif

Abstract


Sebagai bangsa yang multietnik, Indonesia memiliki aneka ragam sastra lokal (tradisi) yang ada di tiap daerah. Akan tetapi, kebanyakan sastra lokal itu hanya terserak di tangan para seniman berusia uzur. Di Sulawesi Tenggara, etnik Tolaki memiliki sastra lokal seperti huhu (lagu menidurkan anak), o anggo (lagu rasa kagum terhadap pemimpin), taenango (lagu kisah kepahlawanan), sua-sua (lagu rasa ingin berkenalan), kabia (lagu percintaan), tebaununggu (lagu berisikan sastra sejarah) dan isara (lagu tentang perang dewa-dewa), masyarakat Muna mengenal kantola (nyanyian berbalas) dan gambusi, masyarakat Buton mengenal tradisi male-male (nyanyian kematian), nyanyian tradisional kabanti, puisi kabija, dan tradisi membaca naskah-naskah kabanti pada acara adat/agama. Dari sekian banyak sastra lokal, baik lisan ataupun tertulis, hanya beberapa saja yang masih aktif dijadikan sebagai media ekspresi dan komunikasi masyarakatnya. Sebagian besar sastra tradisi itu telah terancam punah, dan beberapa di antaranya telah punah. Oleh karena itu, perlu secepatnya melakukan tindakan awal untuk melindungi melalui usaha pemetaan, pengidentifikasian, dan pendokumentasian sastra lokal di Sulawesi Tenggara. Kepunahan produk budaya menandakan negara gagal melindungi kebudayaannya sendiri.

Keywords


:Sastra lokal,identifikasi,pemetaan, pelindungan

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v10i1.317

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->