BAHASA PEJABAT: STUDI KASUS PEMAKAIAN BAHASA WALIKOTA SURABAYA TRI RISMAHARINI (Language of The Public Leader: Case Study of The Language Used by Tri Rismaharini, Mayor of Surabaya)
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pemakaian bahasa Tri Rismaharini sebagai manifestasi Wali Kota Surabaya? Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemakaian bahasa Tri Rismaharini sebagai manifestasi Wali Kota Surabaya dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data berupa kalimat yang diucapkan oleh pejabat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dimuat pada media daring dan luring, baik pemakaian bahasa dalam situasi resmi maupun situasi tidak resmi. Pengumpulan data menggunakan metode simak. Analisis data menggunakan metode agih, metode komparatif, dan metode padan kontekstual. Hasil penelitian berupa: (1) pemakaian bahasa yang berfungsi: (a) menciptakan keakraban, (b) ekspresi personal dan lembaga, (c) pemaksa orde Kota Surabaya, (d) deskriptif komparatif, (e) media integrasi dan adaptasi sosial, (f) nasihat, (g) bentuk direktif, (h) karakter sebagai penguasa, dan (i) kata ganti persona dan penunjuk; (2) pemakaian ragam bahasa lisan yang ditandai dengan: (a) kalimat yang tidak lengkap, (b) kalimat-kalimat pendek dekoratif aktif, (c) repetisi ide, (d) sapaan bentuk ringkas, (e) kata penghubung jadi, kalau, dan tetapi, dan (f) kata tunjuk, partikel, serta interjeksi; (3) pemakaian campur kode, berupa campur kode ke dalam dan campur kode ke luar, dan (4) gaya bahasa yang sering digunakan adalah gaya bahasa repetisi, erotesis, pleonasme, hiperbol, tautology, dan antithesis.
(The goal of this study is to describe how Tri Rismaharini used the language as a form of manisfestation as The Mayor of Surabaya. This research use qualitative-descriptive approach. the data source on the research is the spoken words by the Mayor of Surabaya Tri Rismaharini that published in online and offline media which used in formal and non- formal situation. the method used in collecting data is using observational method. Data analysis using agih method, comparative method, and contextual matching method. Expected results of this research are showing: (1) the usage of the language that function as: (a) creating intimacy, (b) personal and institutional expression, (c) official statement and order of the government of Surabaya, (d) comparative descriptive, (e) media integration and social adaptation, (f) advice, (g) directive form, (h) character as the ruler, (i) pronounce of the persona and indicator, (2) the usage of spoken language variety which indicated by: (a) incomplete sentence, (b) active-declarative short sentences, (c) repetition of idea, (d) short form greeting, (e) conjunction therefore, if, and but, and (f) pointing words, particle, and interjection; (3) the usage of mixed code, in form of mixed code inside and mixed code outside, and (4) frequently used language style are repetition, eroticism, pleonasm, hyperbolic, tautology, and antithesis.)
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alisjahbana, S. T. (1980). Pembimbing ke filsafat metafisika. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat, cet. ke-5.
Anshori, D. S. (2012). “Bahasa koran sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa”. http://upi.edu.
Badudu, J.S. (1985). Pelik-pelik bahasa Indonesia: Tata bahasa. Bandung: Pustaka Prima.
Chaer, A. & Agustina, L. (1995). Sosiolinguistik, perkenalan awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Fishman, J.A. (Ed.) (1968). Reading in the sosiology of language. Den Haag, Paris: Mouton.
Grosjean, F. (1982). Life with two languages: An introduction to bilingualism. Cambridge, M.A.: Harvard University Press.
Hakim, A. (2014). Tri Rismaharini. Jakarta: Zaytuna Ufuk Abadi.
Keraf, G. (2007). Diksi dan gaya bahasa. Cetakan ke-17. Jakarta: PT Gramedia.
Khak, A. M. (2015) Verba kekuasaan SBY dalam surat kabar berbahasa Indonesia. Kandai, 11(1), 44-54.
Kridalaksana, H. (1993). Kamus linguistik. Jakarta: Gramedia.
Nababan, P. W. J. (1984). Sosiolinguistik sebuah pengantar. Jakarta: Gramedia.
Paryono, Y., et al. (2014). Sikap bahasa pejabat Jawa Timur. Laporan Penelitian Tim. Sidoarjo: Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.
Pateda, M. (1987). Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.
Sudaryanto. (1993). Metode dan aneka teknik analisis bahasa: Pengantar penelitian wahana kebudayaan secara linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sarwoko. T. A. 2003. Inilah bahasa Indonesia jurnalistik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Susanti, R. (2014). Risma sang pengetuk nurani. Klaten: PT Hafamira 121.
Susetyo. 2015. Peran Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kumpulan Makalah. Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015, hlm. 22, diperoleh dari http://repository unib.ac.id/11108/1/2-Susetyo.pdf.
Suwito. (1983). Pengantar awal sosiolinguistik, teori dan problema. Surakarta: Henry Offset.
Wardhaugh, R. (l992). An introduction to sosiolinguistics. Oxford, UK: Cambridge, Mass USA: Blackwell.
Widiatmoko, B. (2007). Analisis bahasa politik pejabat publik Indonesia berdasarkan tinjauan filsafat nilai. Paradigma: Jurnal Ilmu Pengetahuan, Agama dan Budaya, 8(1), 123-124.
DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v14i2.480
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231
Telepon(0401) 3135289, 3135287
pos-el: kandaisultra@gmail.com
-->