OKA RUSMINI MENGKRITIK TRADISI BALI DALAM NOVEL: TARIAN BUMI, KENANGA, DAN TEMPURUNG

Sastri Sunarti

Abstract


Novel Oka Rusmini yang berjudul Tarian Bumi (2000), Kenanga (2003), dan Tempurung (2010) adalah tiga karya yang memiliki tema sentral penggugatan terhadap budaya Bali tradisional, khususnya dominasi patriarki dalam keluarga Bali. Ketiga novel ini menampilkan tokoh utama perempuan sebagai subordinat dalam budaya Bali tradisional. Penggugatan tersebut disampaikan dalam bentuk naratif dan dialogis dengan membicarakan identitas, realitas, dan  posisi perempuan dalam struktur masyarakat Bali. Ketiga novel ini akan dibahas dengan wacana feminisme kultural yang fokus pada isu-isu kesetaraan hak antara lelaki dan perempuan dalam bingkai budaya dan analisis wacana. Berdasarkan hasil pembacaan kritis dengan pendekatan feminisme cultural tersebut diperoleh kesimpulan bahwa perempuan Bali melalui tokoh utama dalam ketiga novel tersebut berupaya melakukan resistensi terhadap dominasi patriarki yang berlaku terhadap diri mereka.

Keywords


Perempuan Bali, Subordinat, Dominasi Patriarki, dan Tradisi

Full Text:

PDF

References


Alisjahbana, S.T., (1936) “Menuju masyarakat dan kebudayaan baru, Indonesia prae-Indonesia”, dalam A.K. Mihardja. (ed). 1977. Polemik Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Beauvoir, S. D., (ed.). (2003). The second sex. (Febriantono, T. B. dan Juliastini, N., penerjemah). Jakarta: Pustaka Promethea.

Dhewy. A. (2015). Subjektivitas perempuan dalam novel Tempurung. Jurnal Perempuan, 20 (3): hlm.6-30.

Friedman, M. (2008). Autonomy, social disruption, and women. Dalam A. Bailey. dan C. Cuomo. (ed.), The Feminist Philosophy Reader (hlm. 570-780). New York: McGraw-Hill.

Kristeva,J. (1996). A question of subjectivity: An interview. Dalam M. Eagleton (ed.), Feminist literary theory: A Reader, Second Edition, hlm.35-58. Oxford, Massachusett: Blackwell Publishing.

Kayam, U. (1992). Para priyayi. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Hadi,W. (2000). Orang-orang Blanti. Padang: Citra Budaya Indonesia.

Harun, C. (1979). Warisan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Mihardja, A. K. (1977). Perjuangan dan tanggung jawab dalam kesusastraan Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya. Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Putra, N. D. (2011). A literary mirror: Balinese reflections on modernity and identity in the twentieth century. Leiden: KITLV Press.

Rusmini, O. (2000). Tarian bumi. Yogyakarta: Indonesia Tera.

___________. (2003). Kenanga. Jakarta: PT. Grasindo.

___________. (2010). Tempurung. Jakarta. Grasindo.

Saraswati, D. (2015). Sang Hyang Dedari: Perempuan Bali dalam pendekatan skizoanalitik. Jurnal Perempuan, 20 (1); hlm.23-36

Suryadi, L. (1986). Pengakuan Pariyem: Dunia batin seorang wanita Jawa.Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Sweeney, A. (2006). Karya lengkap Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi jilid 2: Puisi dan ceritera. Jakarta: Kepustakan Populer Gramedia.

Tyler,I. (2000). Reframing pregnant embodiment. Dalam Ahmed S., et al, (ed.), Transformation: thinking through feminism (hlm. 288-301). London and New York: Routledge.

Tong, R. P. (1999). Feminist thought: Pengantar paling komprehensif kepada arus utama pemikiran feminis. (Aquarini, P. P., penerjemah, sumber terjemahan edisi kedua 1998) Yogyakarta: Jala sutra.

Utami, A. (1998). Saman. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

___________. (2001). Larung. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Wiyatmi. (2012). Kritik sastra feminis: Teori dan aplikasinya dalam sastra Indonesia. Yogjakarta: Penerbit Ombak.

Weedon, C. (1987). Feminist practice and postsructuralist theory. Cambridge Massachusets & Oxford UK: Blackwell Publisher.

Young, I. M. (1990). Throwing like a girl and Other essays in feminist philosophy and social theory. Bloomington: Indiana University Pres.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v12i1.74

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->