EKSPRESI AMIR HAMZAH DAN CHAIRIL ANWAR DALAM PUISI-PUISI PERCINTAAN (The Expression of Amir Hamzah and Chairil Anwar in Romantic-Poetry)

NFN Batmang

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep  kekasih dalam puisi Amir Hamzah “Dalam Matamu” dan puisi Chairil Anwar “Sajak Putih”  serta konsep pengkhianatan kekasih dalam puisi  “Kusangka” karya Amir Hamzah dan puisi  “Penerimaan” karya Chairil Anwar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Data penelitian diperoleh dengan observasi dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan puisi hipogram Amir Hamzah  dan puisi transformasi Chairil Anwar.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kekasih dalam karya Amir Hamzah dan Chairil Anwar dipandang sebagai pembawa kebahagiaan, ketenteraman, keindahan, harapan, dan kemesraan dalam suasana romantis. Namun ekspresi kedua penyair berbeda. Penyair pertama cenderung demokratis karena memandang kekasih itu sebagai ibunya, sedangkan penyair kedua cenderung individualistis karena memandang kekasih sebagai urusan pribadi.  Kemudian, dalam memandang pengkhianatan kekasih, Amir Hamzah menganggapnya sebagai sesuatu yang membawa kekecewaan, kehancuran hati, dan rasa was-was sehingga sulit untuk dimaafkan, sedangkan Chairil Anwar memandangnya sebagai sesuatu yang realistis, harus diterima karena itu kenyataan hidup.

(This study aims to examine the concept of lovers in the poem “Dalam Matamu” written by Amir Hamzah and “Sajak Putih” written by Chairil Anwar and the concept of betrayal of lovers in Amir Hamzah’s "Kusangka" and Chairil Anwar's "Penerimaan" poems. This study used  a type of qualitative research using a case study method. Source data was obtained by observation and study of documents. Data analysis were conducted  by comparing the poetry of Amir Hamzah and Chairil Anwar. The results showed that the concept of lover in the work of Amir Hamzah and Chairil Anwar was seen as a bearer of happiness, peace, beauty, hope, and intimacy in romantic situations. But, the expression of the two poets are different. The first poet tends to be democratic because he views the lover as his mother, while the second poet tends to be individualistic because he views lover as a private matter. Then, in view of betrayal of lovers, Amir Hamzah considers it as something that brings disappointment, heartbreak, and anxiety so that it is difficult to be forgiven, while Chairil Anwar sees it as something realistic, but should be accepted because it is a fact of life.)


Keywords


puisi percintaan; intertekstual; Amir Hamzah; Chairil Anwar; romantic poetry; intertextual; Amir Hamzah; Chairil Anwar

Full Text:

PDF

References


Allen, G. (2000). Intertextuality (The new critical idiom). United Kingdom: Routledge.

Anwar, C. (1993). Sajak putih, deru campur debu. Jakarta: Dian Rakyat.

______. (2005). Kerikil tajam dan yang terampas dan yang putus. Jakarta: Balai Pustaka.

Cahyadi, A. D. (2016). Kajian struktural, stilistika, dan etnopedagogi dalam kumpulan puisi (sajak) periode tahun 2000-an. Lokabasa, 5(1).

Chandler, D. (2002). Semiotics for beginners. New York: Colombia Univ. Press.

Darmawati, B. (2016). Efoni dan kakofoni dalam puisi-puisi wasiat cinta. Sawerigading, 20(1), 109–116.

______. (2018). The meaning of “My mistress’ eyes are nothing like the sun” by William Shakespeare. Sawerigading, 24(1), 43–52.

Hamzah, A. (1989). Radja penjair pudjangga baru. Jakarta: Gunung Agung.

______. (2004). Buah rindu. Jakarta: Balai Pustaka.

Hetami, F. (2010). Resepsi sastra dan intertekstualitas sebagai alternatif pembelajaran efektif dalam mata kuliah drama analysis. Lembaran ilmu kependidikan, 39(2), 174–180.

Hill, K. C. (2001). Interpreting literature. Chichago: Chichago University Press.

Inarti, S. (2016). Analisis intertekstual puisi “dongeng sebelum tidur” karya Goenawan Muhammad. Metasastra, 6(1), 81–89.

Isnaini, H. (2017). Memburu “cinta” dengan mantra: analisis puisi mantra orang Jawa karya Sapardi Djoko Damono dan Mantra Lisan. Semantik, 3(2), 158–177.

Johann, H. (1999). Poetry and poetics. Princeton: Princeton University Press.

Kuswarini, P. (2017). Penerjemahan, intertekstualitas, hermeneutika dan estetika resepsi. Jurnal Ilmu Budaya, 4(1).

Maola, M. (2018). Dialogue of heart; interreligious dialogue through Rumi’s Poetry. Ulumuna, 22(2), 319–332.

Marsudi, M. M. (2017). Tasawuf Jalaluddin Ar-Rumi perspektif Annemarie Schimmel. Al-Hikmah, 3(1), 49–70.

Mirantin, A. (2018). Analisis makna heuristik dan hermeunitik teks puisi dalam buku syair-syair cinta karya Khalil Gibran. Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah, 7(1).

Nursida, I. (2018). Majaz dalam novel al-Ajnihah al-Mutakassirah (Sayap-Sayap Patah) karya Khalil Gibran. Alfaz (Arabic literatures for academic Zealots), 6(02), 161–182.

Perdana, A. K. H. J. W. B. W. (2017). Kajian intertekstualitas kumpulan cerpen klub solidaritas suami hilang dalam kumpulan cerpen Kompas 2013, nilai pendidikan, dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA. Basastra, 3(3), 1–15.

Pradopo, R. D. (1995). Pengkajian puisi: Analisis sastra norma dan analisis struktural semiotik. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Putri, T. H. (2010). Kajian intertekstualitas dalam Thousand Splendid Suns karya Khaled Hosseini terhadap puisi Kabul karya Saib-E-Tabrizi. Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan, 1(2).

Schmitz, T. (2008). Modern literary theory and ancient texts: An Introduction. Malden: Blackwell Publishing Ltd.

Tarigan, H. G. (1986). Apresiasi sastra. Bandung: Angkasa.

Teeuw, A. (1981). Tergantung pada kata. Jakarta: Pustaka Jaya.

______. (1984). Membaca dan menilai sastra. Jakarta: Gramedia.

Tiwery, W. Y. (2018). Cinta yang memulihkan. Kenosis: Jurnal Kajian Teologi, 4(1), 107–125.

Wulandari, E. S. N. I & Setio, A. C. (2018). Nilai sufistik dalam kumpulan puisi Kasidah Cinta karya Jalaluddin Rumi. Stilistika, 3(2), 170–180.

Yulianto, A. (2015). Analisis intertekstual puisi “Tangisan Batu” dan “Air Mata Legenda” karya Abdurrahman El Husainy. Sirok Bastra, 3(1), 75–81.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v15i2.939

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->