KOSAKATA MENGAMBIL TANPA HAK DAN RELASI MAKNA DALAM BERBAGAI PERSEPSI PEMBENTUKAN KATA

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kosakata mengambil tanpa hak dan relasi makna dalam berbagai persepsi pembentukan kata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kosakata mengambil tanpa hak dapat dikelompokkan menjadi Hasil kajian kosakata mengambil tanpa hak dan bentuk nominanya berdasarkan kajian data adalah sebagai berikut. (ancam, mengancam (v), bajak (v), bajak laut (n), bajingan (n), balak, pembalakan (n), begal, penyamun (n), coleng, mencoleng (v), colong (v), curi (v) begundal (n), garong, menggarong (v), jarah, menjarah (v), rampas, merampas (v), rampok, merampok (v), rompak, merompak (v), palak,memalak (v), todong, menodong (v) korupsi (n), perompak—bajak laut, gelap (adj—menggelapkan, penggelapan (v). Aktivitas tindak kriminal dapat dilakukan seorang diri, berkelompok, sampai tindak kejahatan terorganisasi rapi dan penuh perhitungan secara matang.

Abstract

This study aims to describe the vocabulary of taking without rights and the relation of meaning in various perceptions of word formation. The method used in this research is descriptive method. The results of this study indicate that the vocabulary of taking without rights can be grouped into the results of the study of vocabulary taking without rights and the form of the nominees based on the study of data is as follows. (threatening, threatening (v), pirates (v), pirates (n), rascals (n), loggers, logging (n), beggars, thieves (n), streaks, streaks (v), colong (v), steal (v) begundal (n), robber, robbery (v), loot, plunder (v), rob, rob (v), rob, rob (v), pirate, pirate (v), palak, meral (v) , todong, mock (v) corruption (n), pirates - pirates, dark (adj - embezzlement, embezzlement (v). Criminal activities can be carried out alone, in groups, until the crime is organized neatly and carefully calculated.