WANITA DALAM SEPASANG MATA DINAYA YANG TERPENJARA
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ariani, Ni Komang. (2010). Sepasang Mata Dinaya yang Terpenjara. Jakarta: Harian Kompas.
Arianto, Tomi. (2018). Symbolic Violence Against Women in Indonesian Short Story ‘Sepasang Mata Dinaya yang Terpenjara’. Kredo: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra. 2(1). 53.
Atikurrahman, Mohammad. (2014). Prosa, Ruang, dan Kota Pascakolonial. Poetika. 2(2). 139.
Bakthawar, Puri. (2019). Nasionalisme Semu dalam Puisi “Suara-Suara dari Rumah Miring” Karya Wiji Thukul. Eufoni. 3(1). 39.
Christanty, Linda. (2020, Oktober 29). Pemeriksaan Juri. https://web.facebook.com/linda.christanty diakses tanggal 5 Desember 2020.
Couteau, Jean. (2005). “Ular Kecil di Sebalik Komputer dan Cerpen-cerpen Indonesia Mutakhir”. Jl. “Asmaradana”: Cerpen Pilihan Kompas 2005. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Fakih, Mansour. (2013). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Faruk. (2007). Belenggu Pasca-kolonial: Hegemoni dan Resistensi Sastra Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fitriyani, Robiatul. (2018). Resistensi Tokoh Dinaya dalam Cerpen “Sepasang Mata Dinaya Yang Terpenjara” Karya Ni Komang Ariani (Sebuah Kajian Kritik Sastra Feminis Liberal). Tesis Universitas Diponegoro.
Nugroho, Alois A. (2003). “Secuil Kehidupan, Setetes Pengalaman”. Mata yang Indah: Cerpen Pilihan Kompas 2002. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Suwastini, Ni Komang Arie. (2013). Perkembangan Feminisme Barat dari Abad Kedelapan Belas Hingga Postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis. JOISH. 2(1). 200.
Turama, Akhmad Rizqi. (2017). Ambivalensi dalam Cerpen Anak Ini Mau Mengencingi Jakarta? Karya Ahmad Tohari: Kajian Poskolonialisme. Eufoni. 1(1). 2.
Upstone, Sara. (2009). Spatial Politics in the Postcolonial Novel. Burlington: Ashgate Publishing Company.
Refbacks
- There are currently no refbacks.