WEWANGIAN YANG MENGHANCURKAN TATANAN SIMBOLIK DALAM FILM PERFUME: THE STORY OF A MURDERER (2006)

Innezdhe Ayang Marhaeni

Abstract


Dalam karya seni, fantasi ideologis pengarang dikonstruksi sedemikian rupa oleh tatanan simbolik. Hal ini menunjukkan bahwa diri pengarang atau pencipta karya selalu hadir dalam karya yang dihasilkan, terutama berkenaan dengan muatan ideologi yang dibawa dan merepresentasikan sosial budaya sekitarnya. Demikian pula halnya dengan film. Dalam hal ini, seorang sutradara mampu menghadirkan apa yang disebut Žižek sebagai keterikatan antara narasi dengan gaze subjektifnya. Tindakan radikal yang otentik akan memuat kritik apabila dipengaruhi oleh fakta dalam diri sutradara. Berdasarkan hal tersebut, tulisan ini mempermasalahkan tentang tindakan radikal subjek dalam film Perfume arahan Tom Tykwer dan fantasi ideologis yang ada dalam film Perfume. Metode yang diambil ialah analisis karya secara visual dan tekstual. Kajian ini bertujuan untuk mengemukakan kritik ideologi yang diangkat sebagai realita oleh sutradara. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis tindakan radikal yang dilakukan oleh subjek dan subjektivitas sutradara yang dipengaruhi dunia simbolik. Dari penelusuran tersebut akan ditemukan fantasi ideologis yang hadir dalam film sebagai bentuk sinisme akan monarki yang menerapkan absolutisme di Perancis pada abad 18.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v8i2.1851

Refbacks

  • There are currently no refbacks.