THE PRESS HISTORY REPRESENTATION BEFORE AND AFTER INDONESIA'S INDEPENDECE IN MENCARI SARANG ANGIN NOVEL

Khoirul Mttaqin

Abstract


Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi sejarah pers di masa sebelum kemerdekaan dan pascakemerdekaan Indonesia dalam novel Mencari Sarang Angin karya Suparto Brata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah. Dalam penelitian ini dimanfaatan teori new historicism. Hasil penelitan ini adalah paparan analisis representasi sejarah pers di masa Hindia-Belanda, Jepang, masa kemerdekaan, dan sampai masa pemberotakan PKI. Representasi sejarah tersebut berkaitan dengan peran penting pers. Pers digambarkan mempunyai posisi strategis dalam kemerdekaan dan kesatuan Indonesia. Hal itu mencerminan bahwa representasi sejarah ini merupakan wujud perlawanan terhadap pemerintah Orde Baru yang sangat membatasi pers. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dala novel Mencari Sarang Angin disusun sebuah sejarah baru yang memposisikan pers sebagai lembaga utama yang berjasa dalam kemerdekaan dan kesatuan Indonesia.

Abstract: This study aims to analyze the the press history representation before and after Indonesia's independece in Mencari Sarang Angin novel by Suparto Brata. This study is a qualitative study with a historical approach. In this study, the theory of new historicism is utilized. The result of this study is an analysis of press history representation of Hindia Belanda, Japan, the Independence Period, until the PKI rebellion. This historical representation is related to the important role of the press. The press is depicted to have a strategic position in Indonesia's independence and unity. This reflects that historical representation is a form of resistance against Orde Baru government which severely restricted the press. Therefore, it can be concluded that in the novel Mencari Sarang Angin a new history was compiled that positioned the press as the main institution that contributed to Indonesia's independence and unity.


Keywords


Keywords: Literature, History, Press, New Historicism

References


Adi, Ganug Nugroho. (2013). “Suparto Brata: Menulis Sampai Mati.” https://solografi.wordpress.com/2013/11/29/suparto-brata-menulis-sampai-mati/. Diunduh pada tanggal 20 Januari 2016, pukul 10.14 WIB.

Barry, Peter. (2010). Beginning Theory: Pengantar Komprehensif Te-ori Sastra dan Budaya. Ter-jemahan oleh Harviyah Widiawati dan Evi Setyarini. Yogyakarta: Jalasutra.

Brannigan, John. (1999).”Introduction: History, Power, and Politics In the Literary Artifact.” da-lam Wolfreys, Julian (Editor). Literary Theories A Reader and Guide. Washington Squaer, New York: New York University Press.

Brata, Suparto. (2005). Mencari Sarang Angin. Jakarta: Grasindo.

Gallagher, Catherine. (1999).”Marxisme and The New historicsm.” da-lam Wolfreys, Julian (Editor). Literary Theories A Reader and Guide. New York: New York University Press.

Greenblatt, Stephen. (2005). Renaissance Self-Fashioning. Chicago: The University of Chicago Press.

Jatmiko, Dheny. (2015). “Estetika Sastra Populer dalam Novel Mencari Sarang Angin Karya Suparto Brata”. Jurnal Lakon, 4 (1), 24--40.

Sahliyah, Chalifatus. (2017). “Kajian New Historicism pada Nove Kubah Karya Ahmad Tohari.” Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 17 (1), 108--116.

Sugiarti. (2017). “Analisis Kritis New His-toricsm terhadap Novel Indo-nesia Modern dalam Kerangka Sejarah Sastra.” Jurnal Litera, 8 (2), 165--178.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuali-tatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sungkowati, Yulitin (2010). “Ambivalensi Mencari Sarang Angin.” Jurnal Humaniora, 22 (1), 64--74.

Surbakti, Ramlan. (1997). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wibowo, Kukuh S. (2015). “Pengarang Suparto Brata Tutup Usia”. http://gaya.tempo.co/read/news/2015/09/12/109699994/pengarang-suparto-brata-tutup-usia. Diunduh pada tanggal 20 Jan-uari 2016, pukul 10.14 WIB.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v10i1.2903

Refbacks

  • There are currently no refbacks.