N. RIANTIARNO, TEATER KOMA, DAN REFLEKSI POLITIK DALAM KARYA SASTRA

Ganjar Harimansyah

Abstract


This paper was originally the result of a research discussing the syntagm “politics in literature” which reflected a certain relationship between politics as a form of collective practice and literature as a historical regime of the art of writing. The phenomena of N. Riantiarnno as a litterateur, Teater Koma as a theatre institution and Trilogy of Cokroach Opera as a literature piece show a certain aesthetic and politics elements hidden inside the literatures as the reflection of society which is influenced by its history and politics state. On the other hand, the relation between litterateurs, the institution where they worked, the texts they created and the consuming societies indicates that the production and consumption of literature pieces are not separated from practical politics practice.

 

Abstrak

Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang berangkat dari sintagma "politik dalam karya sastra" yang merefleksikan hubungan tertentu antara politik sebagai bentuk praktik kolektif dan sastra sebagai rezim historis dari seni menulis. Penelitian ini menggunakan prinsip analisis isi kualitatif dalam kerangka analisis wacana kritis. Di dalam tulisan ini diungkapkan hubungan antara fenomena N. Riantiarno sebagai sastrawan, Teater Koma sebagai institusi teater, dan teks drama sebagai karya sastra memperlihatkan elemen estetik dan politik tertentu yang tersembunyi di dalam karya sastra sebagai refleksi masyarakat yang dipengaruhi kondisi sejarah dan politiknya. Di sisi lain, hubungan sastrawan, institusi tempat ia berkarya, teks yang dihasilkannya, dan masyarakat pengonsumsi karya tersebut memperlihatkan bahwa pemroduksian dan pengonsumsian sebuah karya sastra pun taklepas dari aspek politik praktis.

 


Keywords


politics; sociological; theatre; politik; sosiologis; teater

Full Text:

PDF

References


Anwar, Syaeful. 2005. N. Riantiarno: Dari Rumah Kertas ke Pentas Dunia. Jakarta: FFTV IKJ Press.

Benke, Benny. 2003. “Nano Riantiarno: Ada Sesuatu yang Macet pada Diri Kita”. Hasil wawancara dalam Suara Merdeka, Minggu, 13 Juli 2003, h. 18.

Budiman, Arief. 1996. Teori Negara. Jakarta: Gramedia. Leila S. Chudori dan Arif Zulkifli, “Renungan Riantiarno dan Kepahitan Brecht”, dalam http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1999/04/27/TER/mbm.19990427.TER9489-id. html, diakses tanggal 23 November 2008.

Eagleton, Terry (ed.) 1983. Ideology: An Introduction. London: Thetford Press, Ltd

. ______________. 1983. Literary Theory: An Introduction. London: Basil Blackwell.

Gee, James Paul. 2005. An Introduction to Discourse Analysis, Theory and Method. London: Routledge.

Hadad, Toriq dan Priyono B. Sumbogo. 1990. “Saya Hanya Memotret”. Dalam Majalah Tempo, No. 34/XX/20 Oktober 1990.

Hatley, Barbara. 2002. “Teater Koma dan Krisis Kebudayaan” dalam Indonesian Heritage: Bahasa dan Sastra (Ed. John H. Mc.Glynn). Jakarta: Grolier.

Krippendorff, Klaus. 2004. Content Analysis, An Introduction to its Methodology. London: Sage Publication.

Mayring, Philipp. 2000. “Qualitative Content Analysis”. Forum Qualitative Sozialforschung/ Forum Qualitative Social Research, 1(2), Art. 20, (2000), dalam http://nbn-resolving.de/ urn:nbn:de:0114-fqs0002204, diakses 18 Januari 2014.

Philips, Louise J. dan Marianne W. Jorgensen. 2002. Discourse Analysis as Theory and Method. London: SAGE Publications, 2002.

Pranoto, Naning. 1986. ”Riantiarno: Masyarakat adalah Ibu Saya”. Dalam Suara Karya, Minggu, 30 November 1986. Rancière, Jacques. 2011. The Politics of Literature. Cambridge: Polity Press.

Riantiarno, N. 2004. “Opera Kecoa yang Unik dan Istimewa” dalam Kakilangit, 91/Juli 2004, sisipan majalah sastra Horison, XXXVIII/7/2004, Juli 2004.

__________. 1989. “Saya Menggugat, Saya Bertanya”, Jakarta 22 Mei 1989, dalam surat-surat di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin.

__________. 1989. “Surat Teater Koma”. Dalam Horison. XXIII/184, Juni 1989.

__________. 1988. “Teater 100 Kursi”. Dalam katalog Opera Primadona, Jakarta.

__________. 2000. “Teater dan Masyarakat Teater Koma”, dalam Interkulturalisme (dalam) Teater. (Ed. Nur Sahid). Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia.

__________. 1997. “Teater Koma, Belum Koma”. Dalam Media Indonesia, 15 Juni 1997.

Riantiarno, Ratna. 2008. “Teater Koma 31 Tahun (1977 2008)”. Dalam http://teater-koma. blogspot.com/2011/01/arsip-pementasan-teater-koma.html, diakses tanggal 29 Desember 2008.

Saini KM. 2000. “Teater Indonesia Sebuah Perjalanan dalam Multikulturalisme” Dalam Interkulturalisme (dalam) Teater. (Ed. Nur Sahid). Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia.

Samego, Indira. 1996. “Politik Pembangunan Orde Baru: Beberapa Interpretasi Teoretik Mengenai Peran negara dalam Mengembangkn Pengusaha nasional”. Dalam Menelaah Kembali Format Politik Orde Baru. Jakarta: Gramedia.

Sumardjo, Jakob. 1992. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Wellek, Rene dan A. Warren. 1983. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Witoelar, Wimar. 1997. “Nano Riantiarno: Teater Koma, Belum Koma?” Dalam Media Indonesia, 15 Juni 1997.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v3i1.424

Refbacks

  • There are currently no refbacks.