POETIC JUSTICE DALAM KARYA-KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO: SEBUAH AJARAN MORAL DALAM MENJALANI HIDUP

Diah Ariani Arimbi

Abstract


Sapardi Djoko Damono or Sapardi is known as one of the greatest poets in the world of Indonesian literature whose works are full of intensity in the quest of moral conduct and moral virtue.  Reading works of Sapardi parallels to read teachings of morality: of how one should live in the world with full moral responsibilities. One major issue Sapardi always tackles in his works is the notion of poetic justice. As a literary device, poetic justice always sees that the right will win in the batttle against the wrong, and eventually truth will prevail.  In the perspective of Martha Nussbaum: a philosopher who believes that literature signifies important position in establishing social justice, poetic justice may function essentially as moral conduct human beings long for. The works of Sapardi will be analyzed using close reading technique as one method in literary reading and analysis. Sapardi’s works, be it his poems, lyrical proses, or short stories propose human struggles in search for truth and social justice. Using poetic justice in scrunitizing the works of Sapardi one can easily understand that in the battle between the virtue versus the vice, the virtue will win and be rewarded while the vice will be defeated and punished, and often virtue will replace vice in ironic twist. Sapardi’s works also show that in the quest of truth, sacrifice is necessary action as through sacrifice transformation from bad to good will take place. 


Abstrak

 Sapardi Djoko Damono atau yang dikenal sebagai Sapardi adalah salah satu pujangga besar yang sangat produktif dalam dunia sastra Indonesia. Membaca karya Sapardi seperti membaca pencarian moral karena karyanya, baik puisi, prosa liris, maupun cerita pendek sarat dengan ajaran moral. Salah satu isu utama yang selalu muncul dalam karya Sapardi adalah keadilan puitis, yaitu dalam pertarungan antara kebaikan dan kejahatan pada akhirnya kebaikan dan kebenaran selalu muncul. Itulah yang dikatakan sebagai keadilan puitis (poetic justice) dalam perspektif Marta Nussbaum, seorang filsuf yang selalu menggunakan sastra sebagai sarana dalam membangun keadilan sosial. Dengan menggunakan pemikiran Nussbaum tentang pentingnya sastra sebagai pembentuk ajaran moral dan panduan moral dalam kehidupan seseorang, tulisan ini membedah karya Sapardi, baik yang berupa puisi, prosa liris, maupun cerita pendek. Terbukti bahwa karya Sapardi tidak pernah lepas dari pergulatan manusia dalam mencari kebenaran dan keadilan sosial. Dengan menggunakan metode pembacaan sastra yang dikenal sebagai teknik pembacaan mendalam (close reading technique) tulisan ini akan menggunakan perangkat sastra, yaitu poetic justice yang sering kali muncul melalui pembalikan posisi dari awal yang baik kalah dan menjadi pemenang pada akhirnya dan yang awalnya kejahatan menang tapi kalah pada akhirnya. Melalui karya-karyanya Sapardi mengingatkan kita sebagai pembaca bahwa kebenaran akan selalu menang pada akhirnya dan kebenaran membutuhkan pengorbanan karena melalui pengorbanan itulah transformasi dari yang buruk menjadi yang baik akan terjadi. 


Keywords


Sapardi Djoko Damono; poetic justice; moral; kebaikan; kejahatan; virtue; vice;

Full Text:

PDF

References


Booth, Wayne. (1988). The Company We Keep: An Ethics of Fiction. Berkeley, Los Angeles, London: University of California Press.

Damono, Sapardi Djoko, http://www.poetryinternationalweb.net/pi/site/poet/item/16151/ 15881/Sapardi-Djoko-Damono), diakses 24 April 2014, pukul 14.00.

Damono, Sapardi Djoko. (2000). “Aku Ingin”, Dalam Kompas Minggu, 20 Februari 2000.

Damono, Sapardi Djoko. Ayat Ayat Api. http://siluetkomix.6te.net/Ayatayatapi.htm, diakses 25 April 2014, pukul 17.00.

Damono, Sapardi Djoko. (2000). ”Catatan Masa Kecil, 3”. Dalam Mata Pisau, Jakarta: Balai Pustaka, hlm. 39.

Damono, Sapardi Djoko. (2000). “Dongeng Marsinah”. Dalam Ayat-ayat Api Kumpulan Sajak, Jakarta: Pustaka Firdaus.

Damono, Sapardi Djoko, (2000). “Iklan”. Dalam Ayat-ayat Api Kumpulan Sajak. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Damono, Sapardi Djoko, (2005). “Pengantar”. Mantra Orang Jawa, Magelang: Indonesiatera, hlm. 6 – 7.

Damono, Sapardi Djoko,. (2000). “Rumah Oom Yos”. Dalam Ayat-ayat Api Kumpulan Sajak, Jakarta: Pustaka Firdaus.

Damono, Sapardi Djoko,. (2005). “Sup Gibran,” Pengarang Telah Mati Segenggam Cerita. Magelang: Indonesiatera.

Damono, Sapardi Djoko,. (2000). “Tentang Mahasiswa yang Mati, 1996, ”Ayat-ayat Api, Dalam Ayat-ayat Api Kumpulan Sajak, Jakarta: Pustaka Firdaus, hlm. 35.

Derrida, Jacues (1930—2004). Internet Encyclopedia of Philosophy A Peer Reviewed Academic Resourse, http://www.iep.utm.edu/derrida/. Diakses tanggal 15 April 2014, pukul 17.00.

Kertzer, Jonathan. (2010). Poetic Justice and Legal Fictions, Cambridge: Cambridge University Press. McCarthy, Finbarr, “Book Reviews: Poetic Justice: The Literary Imagination and Public Life,” College Literature, Winter 1998, Vol. 25, No. 1, Law, Literature, and Interdisciplinarity (Winter, 1998), hlm. 290-296.

Nussbaum, Martha C. (1990). Love’s Knowledge: Essays On Philosophy and Literature, New York and Oxford: Oxford University Press.

Nussbaum, Martha C. (1995). Poetic Justice: The Literary Imagination and Public Life, Boston: Beacon Press.

Picasso, Pablo, http://www.goodreads.com/quotes/67884-we-all-know-that-art-is-not-truthart-is, diakses 23 April 2014, pukul 15.00. “Poetic Justice.” 2010. Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica 2007 Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica.

Rosidi, Ajip. (2000). Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: Penerbit

Putra A Bardin. “Tragedy.” (2010). Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica 2007 Ultimate Reference Suite, Chicago: Encyclopædia Britannica.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v3i1.431

Refbacks

  • There are currently no refbacks.