KAJIAN WACANA SASTRA PASCAKOLONIAL DAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA

Tirto Suwondo

Abstract


This article talks about Indonesia literature postcolonial discourse in relation to characters building (nation). The approaches used are postcolonial and pragmatic. Postcolonial approach is used to study the meaning of texts, while pragmatic is used to study the meaning of contexts. The postcolonial approach proves that Indonesia literature texts indicate the existence of postcoloniality in the form of power relation, double identities, mimicry, and resistence. The pragmatic approach shows that postcoloniality can be used by readers as a reference to various temathical ideas; and those ideas can also be made as a projection for characterized self building (nation).

Abstrak

Artikel ini membahas wacana pascakolonial sastra Indonesia dalam kaitannya dengan pembangunan karakter bangsa. Pendekatan yang digunakan adalah pascakolonial dan pragmatik. Pascakolonial digunakan untuk membahas makna teks, sedangkan pragmatik digunakan untuk membahas makna konteks. Hasil pembahasan pascakolonial membuktikan bahwa teks-teks sastra Indonesia menunjukkan adanya pascakolonialitas yang berupa relasi kuasa, identitas ganda, mimikri, dan resistensi. Hasil pembahasan pragmatik menunjukkan bahwa pascakolonialitas itu oleh para pembaca dapat digunakan sebagai referensi berbagai gagasan tematis; dan gagasangagasan tematis itu dapat pula dijadikan sebagai proyeksi bagi pembangunan diri (bangsa) yang berkarakter


Keywords


literature discourse; postcolonial; pragmatic; character building; wacana sastra; pascakolonial; pragmatik; pembangunan karakter;

Full Text:

PDF

References


Allen, Pamela. 2004. Membaca dan Membaca Lagi: Reinterpretasi Fiksi Indonesia 1980--1995. Diterjemahkan oleh Bakdi Sumanto dari buku Reading Matters: An Examination of Plurality of Meaning in Selected Indonesian Fiction 1980--1995 (1999). Magelang: Indonesia Tera.

Andreotti, Vanessa. 2011. Actionable Postcolonial Theory in Education. New York: Palgrave MacMillan.

Arthur, James. 2003. Education with Character: The Moral Economy of Schooling. London and New York: Routledge.

Ashcroft, Bill, Gareth Griffiths, Helen Tiffin. 2003. Menelanjangi Kuasa Bahasa: Teori dan Praktik Sastra Pascakolonial. Diterjemahkan oleh Fati Soewandi dan Agus Mokamat dari buku The Empire Writes Back: Theory and Practice in Post-colonial Literatures (1989). Yogyakarta: Kalam.

Bhabha, Homi K. 1994. The Location of Culture. London and New York: Routledge.

Bogaerts, Els. 2011. “Ke Mana Arah Kebudayaan Kita? Menggagas Kembali Kebudayaan di Indonesia pada Masa Dekolonisasi.” Dalam Lindsay, Jennifer dan Maya H.T. Liem (Ed.). Ahli Waris Budaya Dunia: Menjadi Indonesia 1950--1965. Bali/Jakarta: Pustaka Larasan/KITLV.

Cooper, Karyn and Robert E. White. 2012. Qualitative Research in the Post-Modern Era. London and New York: Springer.

Darma, Budi. 1995. Harmonium. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Eco, Umberto. 1976. A Theory of Semiotics. Bloomington: Indiana University Press.

Faruk. 2001. Beyond Imagination: Sastra Mutakhir dan Ideologi. Yogyakarta: Gama Media.

Faruk, 2007. Belenggu Pasca-Kolonial: Hegemoni dan Resistensi dalam Sastra Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gardner, Roy, Jo Cairns, and Denis Lawton. 2005. Education for Values: Morals, Ethics, and Citizenship in Contemporary Teaching. London and USA: Kogan Page Limited.

Kartodirjo, Sartono dkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia (Jilid V). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kozlowski, Darrell J. 2010. Key Concepts in American History: Colonialism. New York: Chelsea House Publisher.

Krippendorff, Klaus. 2004. Second Edition. Content Analysis: An Introduction to Its Methodology. California: Sage Publications, Inc.

Leonard, Philip. 2005. Nationality Between Poststructuralism and Postcolonial Theory: A New Cosmopolitanism. New York: Palgrave Macmillan.

Lo, Jacqueline and Helen Gilbert. 1998. “Postcolonial Theory: Possibilities and Limitations.” Paper in An International Research Workshop, University of Sidney, May 29--31, 1998.

Loomba, Ania. 2003. Kolonialisme/Pascakolonialisme. Diterjemahkan oleh Hartono Hadikusumo dari buku Colonialism/Postcolonialism (Routledge, New York, 2000). Yogyakarta: Bentang Budaya.

Noor, Rusdian. 2002. “Mimikri dan Resistensi Radikal Pribumi terhadap Kolonialisme dalam Roman Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer.” Tesis S-2 Program Pascasarjana UGM.

Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010--2025. Jakarta: Pemerintah RI.

Said, Edward W. 2010. Orientalisme: Menggugat Hegemoni Barat dan Mendudukkan Timur sebagai Subjek. Diterjemahkan oleh Ahmad Fawaid dari buku Orientalism (1978). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sayuti, Suminto A.. 2003. Taufiq Ismail dalam Konstelasi Pendidikan Sastra. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Segers, Rien T. 2000. Evaluasi Teks Sastra. Diterjemahkan oleh Suminto A. Sayuti dari buku The Evaluation of Literary Texts (1978). Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Seung, T.K. 1982. Semiotics and Thematics in Hermeneutics. New York: Columbia University Press.

Simbolon, Parakitri T. 2006. Menjadi Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Stake, Robert E. 2010. Qualitative Research Studying How Things Work. New York and London: The Guilford Press.

Sugiarti, Yati. 2005. ”Identitas dan Mimikri dalam Roman Salah Asuhan Karya Abdoel Moeis.” Tesis S-2 Program Pascasarjana UGM.

Toha-Sarumpaet, Riris K. 2010. Edisi Revisi. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v3i2.440

Refbacks

  • There are currently no refbacks.