Mengungkap Bentuk, Makna, dan Fungsi Ritual Vunja: Upaya Pemertahanan Kearifan Lokal Masyarakat Pantolobe

Gazali Gazali, Fendi Eko Widodo

Abstract


The study that uses descriptive qualitative method with hermeneutic approach aims to reveal the form, significance, and function of the "vunja" ritual. The result shows that there are eight forms of the ritual, such as molibu, mompelohi, mompanggahe, mompayo ada-ada manusia, mombangu vunja, mompanau ntoniasa, rego, and patompo manu. We discovered that vunja rituals have two significant meanings, verbal and nonverbal symbols. Whereas, we also discovered the significance of the rituals as (1) a sign of respect for the ancestor who bestowed a bountiful harvest, (2) an offering to the ancestor in the hope of future harvests, (3) a forum mutual cooperation of the local community for the swift implementation of the vunja ritual, and (4) a means for the vunja community members to interact with one another.

 

Abstrak

Penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan hermeneutik ini bertujuan untuk mengungkap bentuk, makna, dan fungsi ritual vunja. Hasil penelitian menyimpulkan bentuk ritual vunja terdiri atas delapan tahapan, yaitu molibu, mompelohi, mompanggahe, mompayo ada-ada manusia, mombangu vunja, mompanau ntoniasa, rego, dan patompo manu. Makna yang terkandung dalam ritual vunja adalah makna simbol verbal dan makna simbol nonverbal. Sementara itu, fungsi ritual vunja adalah (1) sebagai bentuk penghargaan kepada nenek moyang yang telah memberikan hasil panen yang berlimpah, (2) bentuk persembahan dengan harapan diberikan hasil yang lebih baik lagi pada musim tanam berikutnya, (3) wadah gotong royong masyarakat setempat untuk kelancaran pelaksanakan ritual vunja, dan (4) wadah menjalin interaksi antara masyarakat yang melaksanakan vunja dengan kerabat yang datang dari desa lain.


Keywords


functions; hermeneutic; vunja ritual; local wisdom

References


Abdullah, A., & Yuliaswir, P. (2019). Representasi budaya Jawa dalam video klip Tersimpan di Hati (analisis semiotika Charles Sanders Pierce). Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah Dan Komunikasi.

Agustan, Yuwana, S., & Yohanes, B. (2020). Function of Nonverbal Signs in Balia Rituals the Kaili Ethnic in Palu, Indonesia. Research on Humanities and Social Scienece, 10(24).

Aryanto, A. (2021). Bentuk, fungsi, dan makna Kidung Rumekso Ing Wengi: Kajian hermeneutik. Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture, 3(1), 42-48.

https://doi.org/10.32585/kawruh.v3i1.1511

Barthes, R. (1957). Mythologies. Terj. Annette Lavers. The Noonday Press.

Chaer, A. (2013). Pengantar semantik bahasa Indonesia. Rineka Cipta.

Ferdinand, F. (2020). Makna dan Nilai "opo mpole ka lima mpulu ngkau" pada Upacara Peerkawinan

Adat Kulawi (kajian herminiutika) Tesis, Universitas Tadulako

Fitri, N. (2016). Makna simbolik upacara adat Balia Baliore pada Suku Kaili (kajian semiotik). Bahasantodea, 4(3).

Humaeni, Ayatullah. (2015) Ritual, Kepercayaan Lokal dan Identitas Budaya Masyarakat Ciomas. el Harkah Vol. 17 No. 2

https://doi.org/10.18860/el.v17i2.3343

Ihromi. (2006). Pokok-pokok antropologi budaya. Yayasan Obor Indonesia.

Isnaini, H. (2017). Analisis Semiotika Sajak "Tuan" Karya Sapardi Djoko Damono. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4.

https://doi.org/10.33603/deiksis.v4i2.638

Koentjaraningrat. (2004). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana,H. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia

Kristina, R. (2013). FUNGSI TARI REGO DALAM UPACARA VUNJA PADA TO KAILI SULAWESI TENGAH. Joged, 4.

Lailiyah, Nur. Agan, Subardi. Sardjono. 2022. Analisis Verbal dan Nonverbal pada Mantra Pengobatan Sebagai Media Penyembuhan di Masyarakat Kediri. Jurnal Tradisi Lisan Nusantara. Volume 2, No.2 (67-76)

https://doi.org/10.51817/jtln.v2i2.164

Liliweri, A. (2001). Gatra-gatra komunikasi antarbudaya. Pustaka Pelajar.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nottingham, E. K. (1997). Agama dan masyarakat: Suatu pengantar sosiologi agama. PT. RajaGrafindo Persada.

Nurdin. (2021). Analisis semiotik Roland Barthes terhadap busana rimpu wanita Bima. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(3), 699-707.

https://doi.org/10.58258/jime.v7i3.2670

Parkwell, C. (2019). Emoji as social semiotic resources for meaning-making in discourse: Mapping the functions of the toilet emoji in Cher's tweets about Donald Trump. Discourse, Context & Media, 30.

https://doi.org/10.1016/j.dcm.2019.100307

Ricoeur, P. (1991). From Text to Action, Essays in Hermeneutics, II, translated by Kathleen Blamey and John B. Thompson. Northewstern University Press,.

Sobur, A. (2013). Semiotika Komunikasi. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Suprapto. (2020). Dialektika Islam dan Budaya Nusantara. Kencana.

Ulfa, Lululk Hasanah dan Andari, Novi. 2021. Tradisi Lisan Sebagai Pembelajaran Nilai

Sosial dan Budaya Masyarakat. Jurnal Fenomena. Vol. 4 No. 1(48-66)

Wildan, Ridho Rohmadi dkk. (2021) Representasi Tradisi Lisan dalam Tradisi Jawa Methik Pari dan Gejug Lesung. Jurnal Dwingkara 1(1)




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v12i1.6071

Refbacks

  • There are currently no refbacks.