Lirik Tembang Cianjuran Wanda Panambih dalam Kajian Struktur dan Etnopedagogik

Noni Mulyani, Yayat Sudaryat

Abstract


The lyric of Cianjuran Wanda Panambih (Complementary Type) is a kind of lyric that is much inspired by kawih and kesindenan. The use of barels include pelog degung, sorog, salendro, mandalungan, and wisaya.  This research aims to find out and determine the structure of lyric Cianjuran wanda panambih songs based on the structures and ethnopedagogics. In this research, a qualitative approach with a descriptive method is applied. Data is collected through documentation techniques and interview techniques. The source of this research data is the lyrics of Cianjuran song by Mang Bakang.  The results of the research find 33 (thirty-three) lyrics of the song Cianjuran wanda panambih by Mang Bakang, which are observed in terms of structure and ethnopedagogic value. In terms of structure, 10 lyrics are found in the form of pupuh, 18 lyrics in the form of free poetry, and 5 lyrics in the form of insertions. In the lyrics, most images are found, the most dominant theme is humanity, the most dominant tone is educating the reader or reminding the reader, and the most dominant figurative language is the paraphrasing base style. In terms of étnopédagogic, 71 characters are found that refer to the educational value of cultural and national characters based on the Curriculum Center, Research and Development Agency, Ministry of National Education. This research can add insight into the elements of poetry in Cianjuran songs and the emergence of a sense of pride from the community towards Cianjuran songs.

 

Abstrak

Lirik Tembang Cianjuran Wanda Panambih (Tipe Pelengkap) merupakan tipe lirik tembang yang dipengaruhi oleh kawih dan kepesindenan. Laras yang digunakan meliputi pelog degung, sorog, salendro, mandalungan, dan wisaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memaparkan struktur lirik tembang Cianjuran wanda panambih yang dikaji dari struktur dan etnopedagogik. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Sumber data penelitian ini adalah lirik tembang Cianjuran karya Mang Bakang. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 33 lirik tembang Cianjuran wanda panambih karya Mang Bakang yang dikaji dari segi struktur dan nilai etnopedagogik. Dari segi struktur ditemukan 10 lirik dalam bentuk pupuh, 18 lirik dalam bentuk puisi bebas, dan 5 lirik dalam bentuk sisindiran. Di dalam lirik tersebut, kebanyakan ditemukan imaji rasa; tema yang paling dominan, yaitu kemanusiaan; nada yang paling dominan, yaitu mendidik pembaca atau mengingatkan pembaca; dan bahasa figuratif yang paling dominan, yaitu gaya bahasa parafrase. Dari segi etnopedagogik ditemukan 71 karakter yang merujuk pada nilai pendidikan karakter budaya dan bangsa yang berdasar pada Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional. Penelitian ini bisa menambah wawasan tentang unsur puisi dalam tembang Cianjuran serta timbulnya rasa bangga dari masyarakat terhadap tembang Cianjuran.


Keywords


Etnopedagogic; Structure; Tembang Cianjuran

References


Anto, P., & Anita, T. (2019). Tembang macapat sebagai penunjang pendidikan karakter. Deiksis, 11(01), 77-85.

https://doi.org/10.30998/deiksis.v11i01.3221

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dava, M. RM. (2023). Romantisme Tembang Sunda Cianjuran. PARAGUNA: Jurnal Ilmu Pengetahuan, Pemikiran, dan Kajian Seni Karawitan. Vol 10(1). Doi: https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/paraguna/article/viewFile/2936/1614

Gandana, G. (2021). Citra Diri Sunda Sebagai Fondasi Pembangunan Mental Manusia Jawa Barat Di Era Society 5.0. PIWURUK: Jurnal Sekolah Dasar, 1(2), 1-6.

https://doi.org/10.36423/pjsd.v1i2.865

Gandana, G., Mulyana, E. H., Abqorisa, K., & Fauzi, R. A. (2022). KRISTALISASI NILAI SOCIAL SELF-IMAGE ANAK USIA DINI MELALUI REALISASI MEDIA DIGITAL ETNOPEDAGOGIK BUDAYA SUNDA SEBAGAI UPAYA PENGEJAWANTAHAN FUNGSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PROVINSI JAWA BARAT ERA SOCIETY 5.0. JURNAL PAUD AGAPEDIA, 6(2), 228-232.

Hendrayana, D., Dienaputra, R., Muhtadin, T., & Nugrahanto, W. (2020). Pelurusan istilah kawih, tembang, dan cianjuran. Panggung, 30(3), 519174.

https://doi.org/10.26742/panggung.v30i3.1268

Ischaak, C. A. (1988). Mang Bakang dan tembang Cianjuran. Bandung. Binakarya

Islami, D. (2011). Lirik Cianjuran Wanda Rarancagan Karya Mang Bakang Pikeun Bahan Pangajaran di SMA. Jurnal. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kosasih, A. (2023). STRUKTUR TEKS HIKAYAT SYEKH ABDUL QODIR JAILANI DALAM TRADISI KARYA SASTRA SUNDA: STRUKTUR TEKS HIKAYAT SYEKH ABDUL QODIR JAILANI DALAM TRADISI KARYA SASTRA SUNDA. KABUYUTAN, 2(3), 231-236.

Kosasih, D., Hendrayana, D., Firdaus, W., Nurhuda, D. A., & Basori, B. (2023). Sistem Nama Diri Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 12(1), 101-112.

https://doi.org/10.26499/rnh.v12i1.6106

Maulida, S.M. (2014). Lirik Cianjuran (Ulikan Struktural Dinamik jeung Ajen Etnopedagogik). Jurnal. Universitas Pendidikan Indonesia.

https://doi.org/10.17509/jlb.v5i1.3163

Ningsih, D. N. & Hotimah, H. H. (2018). KAJIAN SEMIOTIK DAN ETNOPEDAGOGI DALAM LIRIK TEMBANG SUNDA CIANJURAN. Jurnal PBSI. Vol 1. No. 2 Bulan Oktober. Diakses dari https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasi/article/viewFile/3499/2759

https://doi.org/10.24853/pl.1.2.81-91

Noviana, D dkk. (2024). Kajian Semiotika dalam Prosesi Siraman Pengantin Sunda sebagai Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa yang Berkearifan Lokal. Literat: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol 3(1). Doi: https://ejournal.unsap.ac.id/index.php/literat/article/view/1307

Nurhuda, D. A., Koswara, D., Nurjanah, N., Isnendes, R., & Yuliani, Y. (2023). Konflik Tokoh Utama dalam Novel Panganten Karya Deden Abdul Aziz: Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 12(2), 180-191.

https://doi.org/10.26499/jentera.v12i2.5256

Patria, D. (2012). Tilikan Struktural jeung Semiotik kana Lirik Cianjuran Wanda Rarambatan Sanggian Ubun Kubarsah. Jurnal. Universitas Pendidikan Indonesia.

Pusat Kurikulum Depdiknas. (2010). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas.

Rahman, F., & Anto, P. (2015). Analisis lirik lagu dan aplikasinya dalam pembelajaran gaya bahasa serta puisi di sekolah dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, 1(1), 9-14.

Ratna, Ny. K. (2014). Stilistika (Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohaedi, E., & Nurjanah, N. (2023). Upacara seren taun dalam perspektif etnopedagogi. JALADRI: Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda, 9(1), 23-34.

https://doi.org/10.33222/jaladri.v9i1.2489

Rositawati, T., & Nuraeni, L. (2023). Analisis Struktur dan Nilai Moral dalam Novel Si Bedog Panjang Karya Ki Umbara. JALADRI: Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda, 9(1), 48-53.

https://doi.org/10.33222/jaladri.v9i1.2769

Sandiana, D, Isnendes, R & Haerudin, D. 2024. Analisis Struktur dan Nilai Budaya Cerita Rakyat di Sekitar Waduk Jatigede Sumedang. Jaladri. Vol 10

https://doi.org/10.33222/jaladri.v10i1.3757

Setiawan, S., Nurjanah, N., Isnendes, R., & Nurhuda, D. A. (2023). Aspek Flora untuk Penyebutan Standar Kecantikan dalam Bahasa Sunda. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 12(2), 479-487.

https://doi.org/10.26499/rnh.v12i2.4671

Sudaryat, Y. (2015). Wawasan Kasundaan. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D. Alfabeta.

Sumaryono, E. (1999). Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Su'eb, R. A. H. (2007). Wawasan Tembang Sunda.Bandung: CV Geger Sunten.

Tim Penyusun. (2011). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Kemendiknas Kemendiknas.

Waluyo, J.H. (2005). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Wiraatmadja, A. (2006). Nu Sarimbag jeung Unak-Anik dina Tembang Sunda. Bandung: Paguyuban Seniman Tembang Sunda Cianjuran Tatar Sunda.

Wiradiredja, M. Y. (2024). NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TIGA PILAR BUDAYA; NGAOS, MAMAOS, DAN MAENPO. Prosiding ISBI Bandung.

Yogaswara, D. S., & Prawiyogi, A. G. (2024). KOKO KOSWARA MUSISI YANG PROGRESIF DAN REVOLUSIONER. BUANA ILMU, 8(2), 197-214.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v13i1.7317

Refbacks

  • There are currently no refbacks.