CERITA RAKYAT ”AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI” DAN ”PUTRI KARANG MELENU” DARI KUTAI KARTANEGARA (KAJIAN MOTIF INDEKS THOMPSON)

Yudianti Herawati

Abstract


This paper aims to describe motifs of “Aji Batara Agung Dewa Sakti” and “Putri Karang Melenu” folklores from Kutai Kartanegara Kingdom with the Thompson’s motif index approach. This research uses descriptive-qualitative method,it discusses (1) the historical background, (2) the division of motifs, and (3) the similarities and differences in those two folklores. The result shows that they apply eight Thompson’s motifs index revealing similarities and differences of the folklores.

 

Abstrak: Tujuan penelitian ini mendeskripsikan motif cerita rakyat ”Aji Batara Agung Dewa Sakti” dan “Putri Karang Melenu” yang berasal dari Kerajaan Kutai Kartanegara dengan pendekatan teori motif indeks Thompson. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif, sedangkan rumusan masalahnya meliputi (1) bagaimana peristiwa sejarah yang melatar belakangi cerita rakyat; (2) bagaimanakah klasifikasi motif dalam cerita; dan (3) bagaimana pula persamaan dan perbedaan cerita rakyat “Aji Batara Agung Dewa Sakti” dan “Putri Karang Melenu”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif cerita “Aji Batara Agung Dewa Sakti” dan “Putri Karang Melenu” menerapkan motif indeks yang disusun oleh Thompson sehingga kedua cerita rakyat itu memiliki delapan motif cerita. Kedelapan motif tersebut memperlihatkan persamaan dan perbedaan.

 



Keywords


folklor, indeks; motif; sejarah; folklore; index; history;

References


Adham. D. (1979): Salasilah Kutai. Tenggarong: Humas Pemerintah Daerah Tingkat II Kutai Kartanegara.

Amir, Adriyetti. (2013). Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Penerbit CV Andi Offset.

Bunanta, M. (1998). Problematika Penulisan Cerita Rakyat. Jakarta: Balai Pustaka.

Danandjaja. James. (1997). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Danandjaja. (2007). Folklore Tionghoa: Sebagai Terapi Penyembuh Amnesia Terhadap Suku Bangsa dan Budaya Tionghoa. Jakarta: Grafiti.

Kosasih, E. (2003). Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV Yrama Widya.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa In-donesia Jilid III. Jakarta: Balai Pustaka.

Rampan, Korrie Layun. (2010). Manusia Langit: Kumpulan Cerita Rakyat Kali-mantan Timur. Jakarta: Balai Pustaka.

Ratna, Nyoman Kutha. (2007). Teori, Metode, Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supriyanto, Teguh. (2014). Kearifan Lokal dalam Sastra Indonesia. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 3 (2), https://doi.org/10.26499/jentera.v3i2.434

Syahara, Ani Nuraini dan M. Yoesoef. (2014). “Motif Cerita Oedipus sebagai Sisipan Cerita dalam Novel Bilangan Fu: Sebuah Analisis Struktural”Skripsi Program Studi Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Taum, Yoseph Yapi. (2011). Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dan Pendekatan Disertasi Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Penerbit Lamalera.

Thompson, Stith. (1955). Motif-Index of Folk Literature. Indiana: Indiana University Press.

Thompson, Stith. (1966). Motif Index of Literatur (I—VI). Bloomington: Indiana University Press.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v8i1.928

Refbacks

  • There are currently no refbacks.