Proses Morfologis dan Makna Semantik Kosakata Pembelajar, Pebelajar, dan Pemelajar

Gatut Susanto

Abstract


This paper aims to explain the morphological process and semantic meaning of the following three words, namely; pembelajar, pebelajar, and pemelajar. The method used in this study is descriptive analysis. The results show that morphological process of the words pembelajar and pebelajar are formed by giving the prefix peN- on the basic form of belajar (verb). These two words are categorized as agentive one-two in pairs. The first agentive acts as an ordinate, while the second agentive acts as a sub-ordinate. On the other hand, the word pemelajar is formed by the process of prefixing peN- on the basic form of pelajar (noun). Besides, semantically, the word pembelajar means a person who gives learning to students, and the word pebelajar means a person who receives learning. While the word pemelajar, semantically, it does not has a clear concept of meaning. Based on the findings above, it is recommended to the teachers of Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) and to those who concerned about BIPA to be aware of the Indonesian linguistics when they use the three vocabularies to someone who is learning BIPA.

 

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan proses morfologis dan makna semantik kosakata pembelajar, pebelajar, dan pemelajar. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif terhadap proses morfologis dan makna semantik terhadap ketiga kosakata tersebut. Hasil analisis morfologis kosakata pembelajar dan pebelajar adalah nomina yang dibentuk dengan pengimbuhan peN- pada bentuk dasar belajar. Kedua kosakata tersebut berkategori agentif satu-dua secara berpasangan. Proses pembentukan nomina berkategori agentif satu-dua berlaku pada bentuk dasar berupa verba. Kosakata pemelajar adalah nomina yang dibentuk dengan pengimbuhan peN- pada bentuk dasar pelajar. Pembentukan kosakata pemelajar dari bentuk dasar pelajar tidak diperlukan karena pelajar sudah nomina, jadi tidak perlu dinominakan lagi. Secara semantik, pembelajar bermakna sebagai agentif satu dan pebelajar agentif dua. Secara semantik, kosakata pemelajar cenderung membingungkan pemakai bahasa Indonesia (BI). Oleh karena itu, disarankan kepada pemakai BI, terutama pengajar dan pegiat BIPA untuk peka linguistik bahasa Indonesia ketika menggunakan ketiga kosakata tersebut untuk menyebut orang asing yang belajar BIPA. 


Keywords


proses morfologis; makna semantik; pembelajar; pebelajar; pemelajar; BIPA

References


Aminudin. (2001). Semantik: Pengantar Studi tentang Makna. Sinar Baru Algensindo.

Chaer, A. (1994). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Rineka Cipta.

Chaer, A. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Rineka Cipta.

Cummings, L. (2005). Pragmatics A Multidisciplinary Perspective. University Press.

Dwi. (2015). Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak Pemolisian masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat un. Bhayangkara News. http://bhayangkaranews.com//berita110087-Bhabinkamtibmas-sebagai-ujung-tombak-Pemolisian-masyarakat-untuk-menumbuhkan-kesadaran-masyarakat-un.html

Elizabeth, R. (2017). Pemanfaatan Kemasan Produk Sebagai Materi Otentik dalam Pembelajaran Imbuhan di Kelas Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA). 7(1). https:// jlt.polinema.ac.id/index.php/jlt/article/view/59

Idris, N. S. (2017). Metode Pengajaran BIPA. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._-BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196707151991032-NUNY_SULISTIANY_IDRIS/-Metode_Pengajaran_BIPA.pdf

Kridalaksana, H. (2007). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Gramedia.

Lestari, N. M. C. P., Sutama, I. M., & Utama, I. D. G. B. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Visual bagi Pebelajar BIPA Pemula di UNDIKSHA. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha, 8(1). https://doi.org/10.23887/jjpbs.v8i1.20535

Lubis, I. S. (2015, Senin, Oktober). NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 19 Oktober 2015 ("Jualan" Online). NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 19 Oktober 2015 ("Jualan" Online) ~ Irwan Syahputra's blog. http://irwansyahputra27.blogspot.com/2015/10/notulen-ilk-indonesia-lawak-klub-19.html

Mulyono, I. (2013). Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi: Teori dan sejumput Problematik Penerapannya. Yrama Widya.

Muslich, M. (2010). Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Bumi Aksara.

Ningrum, R. K., Waluyo, H. J., & Winarni, R. (2017). BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing) sebagai Upaya Internasionalisasi Universitas di Indonesia. 7.

Parera, J. D. (2007). Morfologi. Gramedia.

Pateda, M. (2010). Semantik Leksikal. Rineka Cipta.

Putri, A. M. (2015). Perspektif Multikultural dalam Pengembangan Materi Ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)-Kompasiana.com. https://www.kompasiana.com/-anggitamaraliaputri/551765caa333114e07b65d88/perspektif-multikultural-dalam-pengembangan-materi-ajar-bahasa-indonesia-bagi-penutur-asing-bipa

Ramlan, M. (2009). Morfologi, Suatu Tinjauan Deskriptif. CV. Karyono.

Sahabat. (2010). http://meracik-sahabat.blogspot.com/2010_03_21_archive.html

Samsuri. (1988). Morfologi dan Pembentukan Kata. Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Solihah, A., Rasyid, Y., Attas, S. G., & Firdaus, W. (2021). Vocabulary Knowledge Students of Indonesian Language Text Books. Ilkogretim Online, 20(1).

Sugono, D. (Ed.). (2006). Buku Pedoman Praktis Bahasa Indonesia 2. Pusat Bahasa.

Suherman, M. (2015). Sepenggal Kisah Nyata 2 Mahasiswi yang Melacurkan Diri Halaman 1-Kompasiana.com. https://www.kompasiana.com/akumaman/55295448f17e61ea608b4570/-sepenggal-kisah-nyata-2-mahasiswi-yang-melacurkan-diri

Sujana, I. M. (2016, September 7). Program Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA): Peluang, Tantangan dan Solusi. I Made Sujana. https://imadesujana.wordpress.com/2016/09/07/program-pembelajaran-bahasa-indonesia-untuk-penutur-asing-bipa-peluang-tantangan-dan-solusi/

Susanto, G. (2008). Bahan Ajar BIPA Tingkat Pemula untuk Pebelajar Jepang. Universitas Negeri Malang.

Susanto, G. (2009). Konstruksi Turunan Makna Kata Ajar. Medan Bahasa, Jurnal Ilmiah Kebahasaan, 4.

Taftiawati, M. (2014). Strategi Komunikasi Pembelajar BIPA UPI Asal Korea Selatan dalam Pembelajaran BIPA Tingkat Dasar. 8.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. (2003).

Widianto, E. (2017). Media Wayang Mini dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara bagi Pemelajar BIPA A1 Universitas Ezzitouna Tunisia. KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 1(1). https://doi.org/10.24176/kredo.v1i1.1757

Wita. (2015). Masyarakat Diajak Bermitra dengan Polisi. Analisadaily.Com. https://analisa.link//

Yuswadi, H. (1986). Studi eksploratif tentang identifikasi pemelacur di lokasi Watunas Kaliputih Rambipuji. Universitas jember.




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v11i1.2289

Refbacks

  • There are currently no refbacks.