PERAN KUNCI DAN INSPIRASI “SANG PUTRI SEJATI”: ANALISIS WACANA KRITIS ATAS SURAT-SURAT KARTINI

P. Ari Subagyo

Abstract


R.A. Kartini dijuluki “pendekar bangsa, pendekar kaumnya untuk merdeka”. Kepahlawanan Kartini secara formal diakui melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia (Ir. Soekarno). Namun, kepahlawanan Kartini disangsikan oleh sejumlah pihak dalam media sosial. Kesangsian itu menunjukkan bahwa kepahlawanan Kartini tidak/kurang dipahami oleh masyarakat Indonesia. Apa sesungguhnya peran kunci dan inspirasi dari seorang Kartini? Melalui analisis wacana kritis (AWK) atas kehidupan Kartini sebagai teks, terungkap bahwa peran kunci Kartini dalam konteks zamannya adalah keberaniannya memperjuangkan emansipasi, mendobrak kekolotan adat, dan menentang penjajahan. Adapun lewat AWK atas surat-suratnya, terlacak bahwa Kartini menawarkan inspirasi mengenai (1) visi kebangsaan, (2) vitalnya pendidikan, (3) pentingnya membaca dan menulis, (4) sikap kritis dan berani, (5) kesederhanaan dan kerendahan hati, (6) keselarasan dalam keluarga, serta (7) kepercayaan diri membangun relasi. Melalui surat-suratnya yang analitis dan menyentuh, Kartini tampil mewujudkan kepemimpinan wacana (discursive leadership) bagi kaum hawa dan bangsanya.

Keywords


peran kunci, inspirasi, surat Kartini, struktur makro, kepemimpinan wacana

Full Text:

PDF

References


Baryadi, I. Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.

Budiman, Arief. 1981. Pembagian Kerja secara Seksual: Sebuah Pembahasan Sosiologis tentang Peran Wanita di dalam Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Fairhurst, Gail T. 2007. Discursive Leadership: In Conversation with Leadership Psychology. London: Sage Publication.

Lubis, Mochtar. 1987. “Kata Pengantar”. Dalam H. Baudet dan I.J. Brugmans (eds.). 1987. Politik Etis dan Revolusi Kemerdekaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. vii-xxvii.

Ricklefs, M.C. 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Diterjemahkan dari A History of Modern Indonesia since Century 1200 oleh Satrio Wahono, dkk. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Siregar, Bakri. 1964. Sedjarah Sastera Indonesia Modern. Djakarta: Akademi Sastera dan Bahasa “Multatuli”.

Sugihastuti. 2000. Wanita di Mata Wanita: Perspektif Sajak-sajak Toety Heraty. Bandung: Nuansa.

Sutrisno, Sulastin. 1979. “Kata Pengantar”. Dalam Surat-surat Kartini: Renungan tentang dan untuk Bangsanya. Jakarta: Djambatan, hlm. viii-xviii. Surat-surat Kartini: Renungan tentang dan untuk Bangsanya. 1979. Diterjemahkan dari Door Duisternis tot Licht oleh Sulastin Sutrisno. Jakarta: Djambatan.

Titscher, S.; M. Meyer; R. Wodak; dan E. Vetter. 2000. Methods of Text and Discourse Analysis. London: SAGE Publications.

van Dijk, T.A. 2003. “The Discourse-Knowledge Interface”. Dalam G. Weiss dan R. Wodak (eds.). 2003. Critical Discourse Analysis: Theory and Interdisciplinarity. New York: Palgrave Macmillan, hal. 85-109.

_______________. 2005. “Contextual Knowledge Management in Discourse Production: A CDA Perspective”. Dalam R. Wodak dan P. Chilton (eds.). 2005. A New Agenda in (Critical) Discourse Analysis. Amsterdam/Philadelphia: John Benjamins, hal. 71-100.

_______________. 2006. “Multidisciplinary CDA: A Plea for Diversity”. Dalam R. Wodak dan M. Meyer (eds.). 2006. Methods of Critical Discourse Analysis. London: Sage, hlm. 95-120.

Wardaya, Baskara T., ed. 2011. Berkah Kehidupan: 32.




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v3i2.41

Refbacks

  • There are currently no refbacks.