Analisis Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Siswa SMP di Kota Kendari
Abstract
This research problem is how is the relation between vocabulary mastery and short story intrinsical components comprehension ability of VIII grade students in Kendari City. The research is aimed to describe how vocabulary mastery and comprehending short story intrinsical components ability and how the relationship between both of them by the students. This research used statistic method. Data was analyzed descriptive-quantitatively and parametric-quantitatively by using Product Moment Correlation and Linear Regression. After doing descriptive-quantitative analysis, in order to understand the relationship intervariabel, then was conducted correlation test. Result of this research shows that vocabulary mastery have average values 8,84 (48%) which included in medium category. Vocabulary mastery indicator which have most prominent contribution is words comprehending that has pejorative-amelirative meaning, extension-constriction meaning by average value 2,75 (32,7%). Meanwhile, comprehending short story intrinsical components ability has average value 10,42 (45,25), which included generally in medium category. Indicator of comprehending short story intrinsical components ability which have most prominent contribution is figure and characterization by average value 3,23 (44,25%). Vocabulary mastery has positive and significant correlation with comprehending short story intrinsical components ability of SMP students at value rxy= 0,359 >rtable = 0,250 and value of Sig (ρ)<a = 0,05, and txy = 14,246 >ttable = 1,645 dan value of Sig (ρ)<a = 0,05. Contribution value vocabulary mastery (X) toward comprehending short story intrinsical components ability (Y) is 12,9%, and the rest, is influenced by other factors that are not related with this research.
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami unsur intrinsik VIII SM di Kota Kendari. Dengan demikian, tujuannya adalah mendeskripsikan penguasaan kosakata dan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen dan memperlihatkan ada atau tidak adanya hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen siswa. Penelitian menggunakan metode statistik. Data dianalisis secara kuantitatif deskriptif dan kuantitatif parametris dengan menggunakan uji Korelasi Product Moment dan Regresi Linear. Setelah analisis deskriptif kuantitatif, dilakukan tahap uji korelasi untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguasaan kosakata siswa SMP memiliki nilai rata-rata 8,84 (48%) yang masuk dalam kategori sedang. Indikator penguasaan kosakata yang paling menonjol memberikan kontribusi ialah memahami kata yang mengalami ameliorasi-peyorasi, perluasan-penyempitan dengan nilai rata-rata 2,75 (32,7%). Sementara, kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen siswa SMP memiliki nilai rata-rata 10,42 (45,25), pada umumnya termasuk kategori sedang. Indikator kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen yang paling menonjol memberikan kontribusi ialah indikator memahami tokoh dan penokohan dalam cerpen dengan nilai rata-rata 3,23 (44,25%). Penguasaan kosakata memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen pada siswa SMP kelas VIII di Kota Kendari, dengan nilai rhitung = 0,359 >rtabel = 0,250 dan nilai Sig (ρ)<a = 0,05, dan thitung = 14,246 >ttabel = 1,645 dan nilai Sig (ρ)<a = 0,05. Besarnya kontribusi penguasaan kosakata (X) terhadap kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen (Y) siswa SMP adalah 12,9%, dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terkait dengan penelitian ini.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andayani. (2009). Bahasa Indonesia. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta..
Chaer, A. (2011). Ragam Bahasa Indonesia. Jakarta: RinekaCipta.
Dirgantara. (2012). Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah. In Bunga Rampai.Pelangi Bahasa dan Budaya Indonesia. Yogyakarta: Jalu Sentanu.
Djiwandono. (2008). Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: ITB.
Djiwandono. (2011). Tes Bahasa:Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Indeks.
Hamid, M. A. (2007). Pengajaran Sastra di Sekolah: Antara Harapan dan Kenyataan. Retrieved from https://gemasastrin.wordpress.com.
Kasno. (2014). Kamus sebagai Sumber Rujukan dan Pengajaran Kosakata. Jakarta: Pusat Bahasa.
Noor, R. (2005). Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo.
Nurgiyantoro, B. (2009). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rosdiana, Yusi, D. (2008). Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tarigan, D. (1991). Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta.
Tarigan, D. (2015). Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.
Uniawati, Zakiyah M. Husba, dan R. (2014). Penelitian Sikap Bahasa Siswa Sekolah Menengah Pertama Kota Kendari. Kendari. Kendari.
Wicaksono, A. (2011). Hubungan Minat terhadap Karya Sastra dan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Apresiasi Sastra Siswa Kelas Dua SMU 1 Sleman. Retrieved from http://andriew.blogspot.com-/2011/04/hubungan-minat-terhadap-karya-sastra.html.
Widaningsih. (2014). Strategi Curiosity Based Learning dalam Pembelajaran Menulis Teks Ilmiah Populer di Kelas VII SMP Negeri 3 Bandung. Jurnal Ranah, Vol. 3(Juli 2014), 45—59. DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v3i1.46
Zalmansyah, A. (2018). Teknik Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis. Jurnal Ranah, Vol. 7, No.2 (Desember 2018), 229—246. DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v7i2.573
Zuriah, N. (2005). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v8i1.636
Refbacks
- There are currently no refbacks.