MEMORI KOLEKTIF KEISLAMAN MASYARAKAT MELAYU DAN WACANA ANTIKOLONIAL DALAM SYAIR ARDAN W. 262 (Islamic Collective Memory of Malay Society and Anticolonial Discourse in Syair Ardan W. 262)

Maiyang Resmanti, Bagus Kurniawan

Abstract


How are the collective memories of the Malay society in Syair Ardan? and how are Malay society dreams about responding to colonialism in Syair Ardan? are the main problem. This analysis aims to describe the collective memories of the Malay society in Syair Ardan and the dreams of the Malay society in responding to colonialism in Syair Ardan. The object analyzed is the classic Malay manuscript which was copied during the Islamic era that existed in Malay and the Malay nation had contact with colonial nations, entitled Syair Ardan W. 262 collection of PNRI. The text narrates the collective memories of the Malay society in forming their religious identity and dreams of responding to colonialism. The text is analyzed using collective memory studies regarding consciousness in responding to the socio-culture of a society using the hermeneutical method. This article reveals that Islam is part of the identity of the Malay society which can be proven through the opening narrative, content, and colophon in Syair Ardan, the dreams of the Malay society through collective memory by showing traces of the authority of the Malay nation to the next generation; and a representation of dreams of Islamization of the colonial nation.

 

Bagaimana memori kolektif masyarakat Melayu dalam teks Syair Ardan? dan bagaimana angan-angan masyarakat Melayu merespons kolonialisme dalam teks Syair Ardan? merupakan pokok permasalahan yang menjadi inti dari tulisan ini. Analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan memori kolektif masyarakat Melayu dalam teks Syair Ardan dan menjabarkan angan-angan masyarakat Melayu merespons kolonialisme dalam teks Syair Ardan. Objek yang dianalisis adalah naskah Melayu klasik yang disalin pada masa Islam telah eksis di Melayu dan bangsa Melayu telah bersinggungan dengan bangsa kolonial, berjudul Syair Ardan W. 262 koleksi PNRI. Teks menarasikan memori kolektif masyarakat Melayu dalam membentuk identitas religius dan angan-angan merespons kolonial. Teks dianalisis menggunakan kajian memori kolektif mengenai kesadaran dalam merespons sosial-budaya suatu masyarakat dengan metode hermeneutis, yaitu penginterpretasian suatu objek yang membentuk lingkaran hermeneutis. Tulisan ini mengungkap bahwa Islam adalah bagian dari identitas masyarakat Melayu yang dapat dibuktikan melalui narasi pembuka teks, isi teks, dan kolofon dalam Syair Ardan; angan-angan masyarakat Melayu melalui memori kolektif dengan menunjukkan jejak-jejak kewibawaan bangsa Melayu kepada generasi selanjutnya; dan representasi angan-angan Islamisasi bangsa kolonial.


Keywords


manuscript; collective memory; Islam; Malay; anticolonial discourse; naskah; memori kolektif; Islam; Melayu; wacana anticolonial

References


Anwar, S. (2023). Melayu Islam dan Batak Kristen: Labelisasi keagamaan terhadap identitas kesukuan di Sumatera Timur pada awal abad ke-20. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 3(3), 82-92. https://doi.org/10.34007/warisan.v3i3.1630

Assmann, J. (1988). Kollektives Gedächtnis und kulturelle identität. Kultur und Gedächtnis.

Baroroh-Baried, S., Sutrisno, S., Soeratno, S. C., Sawu, K. Z. I., & Istanti, K. Z. (1994). Pengantar teori filologi. Yogyakarta: BPPF Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.

Fang, L. Y. (2011). Sejarah kesusastraan Melayu klasik (Pertama). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Fathurahman, O. (2015). Filologi Indonesia: Teori dan metode. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Fitriyana, N. (2015). Sejarah singkat masuk dan berkembangnya agama Budha di Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu Agama, 16(1), 15-31.

Halbwachs, M. (1992). On collective memory [1941]. In The Heritage of Sociology. Chicago: University of Chicago Press.

Hardiman, F. B. (2015). Seni memahami Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Kanisius.

Hasbullah. (2014). Dialektika Islam dalam budaya lokal: Potret budaya Melayu. Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial Dan Budaya, 11(2), 166-189.

Herdiansyah, H. (2012). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial (3rd ed.). Jakarta: Salemba Humanika.

Huda, K. (2016). Islam Melayu dalam pusaran sejarah sebuah transformasi kebudayaan melayu nusantara. Toleransi: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 8(1), 78-96. https://doi.org/10.24014/trs.v8i1.2472

Kurniawan, B. (2015). Hegemoni ideologi perang sabil sebagai wacana antikolonial dalam teks syair Raja Siak. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara, 6(2), 51-67.

Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Perdana, A. (2019). La Galigo identitas budaya Sulawesi Selatan di Museum La Galigo. Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial Dan Humaniora, 5(1), 116-132. https://doi.org/10.36869/.v5i1.16

Resi, M. (2010). Islam Melayu vs Jawa Islam menelusuri jejak karya sastra sejarah Nusantara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ronkel, Ph. S. van. (1921). Supplement-catalogus der Maleische en Minangkabausche Handschriften in de Leidsche Universiteits-Bibliotheek. Leiden: E. J. Brill.

Rusnandar, N. (2011). Uga sebagai memory kolektif masyarakat Sunda (Uga Sunda Community as a Collective Memory). METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra, 4(1), 55-67. https://doi.org/10.26610/metasastra.2011.v4i1.55-67

Shophia, S. dkk. (2019). Strategi penginjilan terhadap penjangkauan suku Melayu Riau di Balik Lingga-Kepulauan Riau. REAL DIDACHE: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 4(1), 110-121.

Suharjo, R. A. R. (2020). “Pernyataan kalam” dalam naskah sastra Melayu klasik. Buletin Al-Turas, 20(2). https://doi.org/10.15408/bat.v20i2.3758

Sumaryono, E. (2015). Hermeneutik, Sebuah metode filsafat (Revisi). Yogyakarta: Kanisius.

Susanto, D & Kurniawan, B. (2021). Islam, sastra, dan wacana Bahasa. Klaten: Penerbit Lakeisha.

Wattimena, R. A. A. (2016). Mengurai ingatan kolektif bersama Maurice Halbwach, Jan Assmann dan Aleida Assamann dalam konteks peristiwa 65 di Indonesia. Studia Philosophica et Theologika, 16(2), 164-196.

Widayani, H. (2019). Maqamat (Tingkatan spiritualitas dalam proses bertasawuf). EL-AFKAR: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis, 8(1), 11-24. https://doi.org/10.29300/jpkth.v8i1.2023

Wirajaya, A. Y. (2019). Estetika puitik kesusastraan Melayu klasik. Surakarta: Oase Pustaka.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v20i1.4500

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->