KAJIAN MOTIF CERITA KEPAHLAWANAN MONAQ DAN DALUNG DAYAK BENUAQ, TUNJUNG, DAN RENTENUKNG
Abstract
Abstrak
Penelitian ini berusaha mengungkap motif dalam cerita kepahlawanan Monaq dan Dalung Dayak Benuaq, Tonyooi, dan Rentenukng. Motif-motif tersebut diambil dari tiga versi cerita Monaq dan Dalung, yaitu versi Benuaq Sekolaq Darat, versi Benuaq Siluq Ngurai, dan versi Rentenukng Tunjung. Masalah penelitian ini adalah apa saja motif dalam cerita kepahlawanan Monaq dan Dalung dalam tiga versi dan bagaimana persebaran cerita di wilayah Kutai Barat? Untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan digunakan metode historis komparatis yang berasal dari mazhab Finlandia. Metode ini bekerja dengan mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan membandingkan beberapa versi cerita Monaq dan Dalung. Dengan menggunakan teori indeks motif Thompson, penelitian ini menganalisis kesamaan motif dan persebaran cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan motif dalam tiga versi cerita kepahlawanan Monaq dan Dalung. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ketiga versi cerita tersebut termasuk dalam cerita monogenesis, yaitu cerita yang berasal dari satu tempat.
Kata kunci: motif, historis komparatif, versi, persebaran, monogenesis
Abstract
This study attempts to reveal the types and motives in the heroic story of Monaq and Dalung. The motifs were taken from three versions of the Monaq and Dalung stories, namely the Benuaq Sekolaq Darat version, the Benuaq Siluq Ngurai version, and the Rentenukng Tunjung version. The problem of this research is what are the motives in the heroic story of Monaq and Dalung in three versions? To solve problems and achieve goals, historical comparative methods from the Finnish mazhab are used. This method works by collecting, processing, analyzing, and comparing several versions of the Monaq and Dalung stories. By using Thompson's motive index theory, this study analyzes the similarity of motifs and the distribution of stories. The results showed that there were eight motifs in three versions of the heroic story of Monaq and Dalung. From the results of the study it can be concluded that the three versions of the story are included in the story of monogenesis, which is a story originating from one place.
Keywords: motifs, historical comparative, version, distribution, monogenesis
Full Text:
PDFReferences
Danandjaja, J. 2002. Folklor Indonesia Ilmu gosip, dongeng dan lain-lain (VI). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Djamaris, E. 1994. Sastra Daerah di Sumatera: Analisis Tema, Amanat, dan Nilai. Jakarta: Balai Pustaka.
Endraswara, S. (2009). Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Grup.
Lahajir dkk., Y. 2007. Renungan Budaya Sendawar Seratus Cerita Rakyat. Sendawar: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Barat.
Moleong, L. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustikawati, A. 2019. Jejak Budaya Penajam Paser Utara dalam Cerita Asal-Usulnya. Loa, 14, 46. Retrieved from https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/loa/article/view/1974/1025.
Mustikawati dkk, A. 2010. ”Cerita Rakyat Kabupaten Kutai Barat”. Samarinda: Kantor Bahasa Kalimantan Timur.
Pudentia. 2003. Antologi Prosa Rakyat Melayu Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Rindarwoko dkk, R. 2009. Cerita Rakyat Monaaq Ringeeng dalam Perspektif Ilmu Folklor. Sendawar: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Barat.
Taum, Y. Y. 2011. Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dan Pendekatan disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Lamalera.
Thompson, S. 1958. Motif-index of folk-literature : a classification of narrative elements in folktales, ballads, myths, fables, mediaeval romances, exempla, fabliaux, jest-books, and local legends. Bloomington: Indiana University Press.
DOI: https://doi.org/10.26499/loa.v15i1.2366
Refbacks
- There are currently no refbacks.