PEMAKNAAN ALAM DALAM CERPEN-CERPEN KORRIE LAYUN RAMPAN: KAJIAN PASTORAL DAN APOKALIPTIK

Diyan Kurniawati

Abstract


Abstrak

 Penelitian ini membahas makna alam yang ditampilkan dalam cerpen-cerpen karya Korrie Layun Rampan. Cerpen-cerpen tersebut berjudul Danau Beluq”, ”Sungai Melengen”, ”Batun Kokoq”, ”Dilang Puti”, ”Ngerangkau”, dan Wengkay”. Dengan teori ekokritik sastra penelitian ini menganalisis cerpen-cerpen melalui narasi pastoral dan apokaliptik.  Analisis menunjukkan narasi pastoral ditunjukkan melalui konstruksi acardia berupa unsur nostalgia yang menampilkan kondisi alam, berupa hutan dan sungai, yang ideal di masa lalu. Unsur nostalgia juga ditampilkan melalui cerita asal usul sebuah danau. Konstruksi acardia berupa karakter bucholic, ditunjukkan melalui mata pencaharian penduduk setempat, yaitu berhuma, peladang, dan nelayan. Narasi apokaliptik ditunjukkan melalui unsur karakter tokoh yang bervisi alam yang berusaha menghentikan kapitalis. Analisis juga menunjukkan bahwa kerusakan alam disebabkan oleh faktor eksternal yang masuk ke masyarakat setempat. Cerpen-cerpen karya Korrie Layun Rampan menunjukkan kritik terhadap alam yang semula ideal kemudian mengalami kerusakan oleh pihak eksternal.

 Kata kunci: alam, pastoral, apokaliptik

 

Abstrak

This research discusses the meaning of nature in Korrie Layun Rampan’s short stories "Danau Beluq", "Sungai Melengen", "Batun Kokoq", "Dilang Puti", "Ngerangkau", and "Wengkay". This study analyzes short stories through pastoral and apocalyptic narratives using the theory of literary ecocriticism. The study uncovered that nostalgic elements that portray ideal natural conditions, such as forests and rivers, in the past are used to represent pastoral narratives through the development of acardia. Nostalgic elements were also displayed through the story of the origin of a lake. The local population's livelihoods, namely farming, cultivating, and fishing, were used to build a bucolic acardia. The apocalyptic narrative was shown through characters with natural visions trying to stop the capitalists. The analysis also found that outside forces that entered the neighborhood contributed to natural harm. Korrie Layun Rampan's short stories criticized nature, which was once perfect but was later harmed by outside forces.

 Keywords: nature, pastoral, apocalyptic


Full Text:

PDF

References


Denzin, Norman K, dan Yvonna S. Lincoln (ed.). 1994. Handbook of Qualitative Research. California: Sage Publications.

Dewi, Novita. 2016. “Ekokritik dalam Sastra Indonesia: Kajian Sastra yang Memihak”. Jurnal Adabiyyat, Volume XV, No. 1, Juni 2016.

_______. 2015. “Manusia dan Lingkungan dalam Cerpen Indonesia Kontemporer: Analisis Ekokritik dalam Cerpen Pilihan Kompas”. Jurnal Litera, XIV 2 376—391.

Endraswara, Suwardi. 2016. Sastra Ekologis: Teori dan Praktik Pengkajian. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

_______. 2016. Ekokritik Sastra. Yogyakarta: Morfalingua.

Rampan, Korrie. 2013. Penari dari Rinding. Jakarta: Pustaka Spirit.

________. 2011. Bingkisan Petir. Samarinda: Jaring Penulis Kaltim dan Mahatari.

________. 2002. Tarian Gantar. Magelang: Indonesiatera.

Poerwanto, Hadi. 2008. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropoogi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sukmawan, Sony. 2016. Ekokritik Sastra. Malang: Universitas Brawijaya Press.

_______. 2015. Sastra Lingkungan: Sastra Lisan Jawa dalam Perspektif Ekokritik Sastra. Malang: Universitas Press.

Sudikan, Setya Yuwana . 2016. Ekologi Sastra. Lamongan: CV Pustaka Ilalang Group.




DOI: https://doi.org/10.26499/loa.v18i1.5936

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

View My Stats

 

 

 

 
-->