Opera Batak Sampuraga: Penciptaan Seni Opera Batak
Abstract
Opera Batak Sampuraga is a play that began from the experience of seeing a site Sampuraga Hot Water Pond, located in the area Sirambas Mandailing. and stories are told from the mouth to mouth (oral literatur). Then do the rearrangement of both characterizations and events that happen by using some structures of modern theater of Indonesia, because Batak Opera has some similarities with the structure of modern theater plays Indonesia. Opera Batak Sampuraga as the field of art creation, experiencing a touch of creativity include the presence of various elements of art from other regions. Sampuraga play is a human obsession and ambition in reaching goals, which requires sacrifice, although eventually a curse that will befall. Opera Batak similar expression pattern play in the play-the play is too modern Indonesian theater-style realism with representation approach is realized with the flowing fabric of conflict.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anirun, Suyatna.(2002). Menjadi Sutradara STSI Press, Bandung. Bandung
Basyral H. Harahap dan Hotman M. Siahaan.(1987). Orientasi Nilai-nilai Budaya Batak. Jakarta: Sanggar Willem Iskander
Carle, Rainer.(1988).Tenggara: Jurnal of Southeast Asian Literature. Papers from the Sixth European Colluquium on Malay and Indonesia Studies.ISSN 0126 - 6373, Dewan Bahasa Dan Pustaka Lot, Kuala Lumpur
E. K. Siahaan, et al. (1976/1977) Ensiklopedi Musik Dan Tari Daerah Sumatera Utara. Medan: Proyek Penelitian Dan Pencatatan Kebudayaan Daerah
Eka D Sitorus.(2004) Acting Film Dan Teater Gramedia. Jakarta
L. Tobing, Philip. (1956) The Structure of Toba-Batak Belief in The High God.Amsterdam: Jacob van Campen
Meriam Alan P.(1964) The Anthropology of Music. Northwestern: University Press
Pavis, Patrice.(1992).Theatre at the Crossroad of Culture. Transl. Loren Kruger. London and New York : Routledge
Parkin, Harry.(1978) Batak Fruit of Hindu Thought. Madras: Khristian Literature Society
Purba, Krismus.(2002) Opera Batak Tilhang Serindo:Pengikat Budaya
Masyarakat Batak Toba di Jakarta Kalika Bantul, Jogjakarta.
Saini KM. (2002). Kaleideskop Teater Indonesia STSI Press, Bandung. Bandung
Sangti, Batara 1978, Sejarah Batak. Balige: Karl Sianipar
Sedyawati, Edi.(1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.
Siahaan, Amanihut N. dan H. Pardede.(1964) Sejarah perkembangan Marga-marga Batak . Balige: Indra
Siahaan, Nalom.(1982). Adat Dalihan Na Tolu: Prinsip Dan Pelaksanaannya. Jakarta: Grafina
Stanley Sadie (ed.).(1980). The New Grove Dictionary of Music and Musicians. 9 vols, Hongkong: Machmillan Publisher Limited
S. D. Gotein.(1972). Letters of Musical Jewis-Traders. Princetown: Princetown University Press,
Tambunan, Anggur P.(1977) Kamus Bahasa Batak Toba Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan Ddan Kebudayaan. Jakarta
Tobing, Philip L.(1956) The Structure of Toba-Batak Belief in The High God. Amsterdam: Jacob van Campen
Yudiaryani. (2002). Panggung Teater Dunia, Perkembangan dan Perubahan Konvensi Seni Teater, Yogyakarta: Pustaka Gondo Suli
DAFTAR ISTILAH/GLOSARI
Amalopas =penghibur, pelawak dalam pertunjukan Opera
Batak,punakawan.
Boru =Anak Perempuan(kategori kekerabatan sebagai sebutan bride-
taker pihak pengambil istri untuk ego.
Datu =ahli magic yang lewat mantera-mantera mampu mengundang roh
atau bertindak sebagai sibaso(medium). Sering bertindak sebagai
ahli pengobatan(dukun), penangkal hujan.
Debata Mula Jadi Na Bolon = sang pencipta.
Gondang =Perangkat musik. Upacara pesta yang diringi musik dan tari juga
disebut gondang.
Gambiri = kemiri.
Garantung = alat musik pukul kayu.
Gondang =gendang, judul lagu, upacara.
Gordang = gendang besar.
Hasapi doal =kecapi peningkah.
Hasapi ende =kecapi melodi.
Hesek =alat musik (struck idhiophone).
Horja =pesta Marga. Sebutan untuk marga tertentu sebagai satu kesatuan
dalam satu keturunan pada bius.
Huta =kampung, secara harpiah berarti kota atau kuta yaitu,
pemukiman berupa benteng bertembok dan berbentuk
bujursangkar.
Marga =garis keturunan.
Manortor =menari.
Margondang =berpesta dengan menggunakan ansambel gondang sabangunan. Oppung = kakek.
Sarune bolon/godang=serunai besar.
Sarune etek =serunai kecil.
Sordam =sejenis seruling.
Sulim =seruling.
Taganing =gendang (drum chime).
Tor-tor =tari ritual.
Uning-ungingan ni opera=musik iringan opera.
Ulos =selendang adat
DOI: https://doi.org/10.26499/mm.v12i1.1023
Refbacks
- There are currently no refbacks.