Novel Senja di Jakarta Karya Mochtar Lubis, MENGUAK PERSEKONGKOLAN ELITE POLITIK INDONESIA

Agus Bambang Hermanto

Abstract


Novel Senja di Jakarta karya Mochtar Lubis pada hakikatnya menguak persekongkolan elite politik yang mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan umum. Persekongkolan terjadi di antara para politisi, pemuda terpelajar, pengusaha, dan pegawai negara. Peristiwa nasional seperti inilah yang melahirkan kebijaksanaan pemerintah yang bersih dari kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) pada era reformasi sekarang. Padahal, peristiwa dalam Senja di Jakarta terjadi pada pemerintahan Orde Lama. Hal ini memberi nilai tambah bagi kekuatan isi novel karya Mochtar Lubis ini. Secara tekstual, novel ini menampilkan penggalan-penggalan cerita dengan dua varian tetap. Varian pertama menampilkan Saimun dan kawan-kawan sebagai wong cilik yang berpotensi menjadi pengangguran, perusuh, dan penjahat. Varian kedua menampilkan Suryono dan kawan-kawan sebagai elite politik yang memiliki latar belakang dan perilaku berbeda tetapi mengaku bertujuan sama: memajukan bangsa dan negara Indonesia. Kedua varian ini berjalan sendiri-sendiri, kecuali ketika wong cilik menjadi penghambat elite politik atau elite politik memerlukan kekuatan massa. Semua itu hanya terjadi untuk kelancaran kepentingan pribadi dan kelompok elite politik, dengan wong cilik tetap miskin.

Full Text:

PDF

References


Damono, Sapardi Djoko. 2002. Pedoman Penelitian Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa.

Darma, Budi. 1984. Sejumlah Esei Sastra. Jakarta: Karya Unipress.

Lubis, Mochtar. 1997. Sastra dan Tekniknya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Lubis, Mochtar. 2001. Manusia Indonesia (Sebuah Pertanggungjawaban). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Rampan, Korrie Layun. 2000. Leksikon Susastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka




DOI: https://doi.org/10.26499/mm.v3i1.766

Refbacks

  • There are currently no refbacks.