Analisis Hermeneutika dalam Kumpulan Puisi Pohon Tanpa Hutan Karya HE. Benyamine

Hudan Nur

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengkaji heterotematik puisi-puisi “Pohon tanpa Hutan” yang menitikberatkan pada resepsi sejumlah puisi yang ditulis oleh HE. Benyamine. Kajian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan hermeneutika, data diperoleh melalui kajian pustaka. Sebagai bidang kajian filsafat, analisis hermeneuitika mendedah bahasa dan makna di balik rangkaian strukturnya. Hermeneutika (tafsir) adalah suatu usaha untuk membongkar rahasia yang terselubung dari tingkatan-tingkatan makna yang terkandung dalam kumpulan puisi “Pohon tanpa Hutan”, olehnya yang menjadi analisis persoalan di sini tidak hanya diksi, simbol, dan sosial budaya tetapi pemaknaan dari peristiwa taktil yang terjadi. Berdasarkan hasil kajian menunjukkan masalah dalam pencapaian  eksistensi  dari suasana-suasana yang bersandar pada realita sosial, ketidakpastian, kesyahduan, kesedihan yang mendalam. Puisi-puisi pada ‘Pohon tanpa Hutan’ yang terdiri dari lima tema berdasarkan analisis hermeneutika menunjukkan puisi-puisi yang salah tema atas kategori dan klasifikasi heterotematik.

The analysis study was conducted interpretative by selected poems ‘a tree without foresting’ which emphasize reception on several poems produced by HE. Benyamine. There was found poems which wrong space of category dan heterotematics clasification.  This analysis uses descriptive method with hermeneutics approach, data was obtained through literature. As a study of philosophy, hermeneutics exposed are language and meaning contained structure series behind. Hermeneutics are efforts to take apart a secret veiled by tiers of meaning on literature’s work. Therefore, linguistic analysis on holistic attempted to understand of relation between linguistics meaning and coherent solid’s structures, so the problem analysis here are diction, symbol, and social culture. The results by analysis of hermeneutics to show existence of atmospheres achievement of social reality, uncertainly, in a state of calm, and anguish. The selected poems also convey criticism of natural management with identity of symbolism in local wisdom.

 


Keywords


reception; poetry; interpretative; hermeneutics

Full Text:

PDF

References


Anshari. (2009). Hermeneutika sebagai teori dan metode interpretasi makna teks sastra. Sawerigading 15(2). hlm. 187--192. https://doi.org/10.26499/sawer.v15i2.54

Benyamine, H. (2014). Hutan tanpa pohon. Banjarmasin: Tahura Media.

Coulon, A. (2008). Etnometodologi. Jakarta: Kelompok Kajian Studi Kultural (KKSK) Jakarta dan Yayasan Lengge Mataram.

Damshauser, A. R. (2010). Frederich Nietzsche: Syahwat keabadian. Jakarta: Komodo Books.

Eagleton, T. (2006). Teori sastra: Sebuah pengantar komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Elbadiansyah, U. &. (2014). Interkasionalisme simbolik dari era klasik hingga modern. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Endarmoko, E. (2007). Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Fauzi, F. (2007). Penyingkapan kuasa simbol. Yogyakarta: Juxtapose.

Mahayana, M. S. (2007). Ektrinsikalitas sastra Indonesia. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Maulana, S. F. (2012). Apresiasi & proses kreatif menulis puisi. Bandung: Nuansa Cendikia.

Nursida, I. (2016). Menakar hermeneutika dalam kajian sastra. Alqalam 34 (1). hlm. 8-108. http://doi.org/10.32678/alqalam.v33i2.397.

Putra, R. M. (2012). Tradisi hermeneutika dan penerapannya dalam studi komunikasi. Ultima Comm 4(1) http://doi.org/10.31937/ultimacomm.v4il.431.

Suryanata, J. T. (2016). Pendekatan kajian sastra: Sebuah pengantar ringkas. Banjarbaru: Scripta Cendikia.

Syahbana, H. (2015). Sembako puisi: Kumpulan esai. Banjarmasin: Syahbana Putera Publishing.

Yaapar, M. S. (1992). Ziarah ke timur: Ta'wil sebagai bentuk hermenutika islam. Ulumul Qurán 3 (3). hlm. 4-29.




DOI: https://doi.org/10.26499/und.v16i2.2388

Refbacks

  • There are currently no refbacks.