TINDAK TUTUR KEKERASAN SAAT SARIK DALAM BAHASA BANJAR
Abstract
Abstrak: Penelitian ini membahas tindak tutur kekerasan dalam Bahasa Banjar. Masalah yang dibahas dalam penelitian meliputi 1) bagaimana wujud tindak tutur kekerasan mengancam bahasa Banjar. 2) bagaimana wujus tindak tutur kekerasan meremehkan bahasa Banjar. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan 1) wujud tindak tutur kekerasan mengancam dalam bahasa Banjar. 2) wujud tindak tutur kekerasan meremehkan dalam bahasa Banjar .Teknik yang digunakan dalam pengambilan data adalah teknik lapangan, rekam dan dokumentasi. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data lisan dan tertulis sebagai pendukung kajian. Data diambil dari tuturan langsung masyarakat Banjar yang berlokasi di Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Januari 2016 -- Maret 2016. Berdasarkan hasil penelitian , tindak tutur kekerasan dalam bahasa Banjar meliputi mengancam diwujudkan dengan ancaman suatu aktivitas, seperti akan menyumpal atau melempar sesuatu kepada mitra tutur. Sementara untuk tindak kekerasan meremehkan, di gunakan kata makian perumpamaan hewan dan benda yang memiliki nilai rendah .Tindak tutur ini bisa dilakukan oleh orang tua kepada anak dan antar anggota masyarakat lainnya.
Kata kunci: Tindak Tutur, kekerasan, Banjar
Abstract: This studt entitled speech acts violence in Banjar language. The problem which are discuss 1) how a form speech acts in Banjar language, 2) how a form speech acts of violence underestimate in Banjar language. The aims of this study are the describe 1) the realization form speech acts in Banjar language, 2) the realization form speech acts of violence underestimate in Banjar language. This study is categorized in descriptive qualitative study. The are gained from recording and documentation from January until Marc 2016. This technique is used to obtain the data of oral and ewitten as a supporter of the study. Data taken from the direct speech Banjar community located in the data taken from oral speech communities in Banjarmasin, Banjarbaru and Hulu Sungai Selatan. The result shows that the acts of violence in Banjar language which includes threatening realized with the threat of an activity, such as going to gag or throw something to the hearer. As for violence underestimate, using cuss word parable animals and objects that have a low value . Speech actssaid this could be done by parents to children and between other members of society.
Key words: Speech acts, violence, Banjar
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Baryadi, I.Praptomo. 2012. Bahasa, Kekuasaan, dan Kekerasan. Jogyakarta. Sanata Darma.
Bateson, Gregory. 1972. Step to an Ecology of Mind. New York: Ballantine.
Djawanai, Spephanus. 2001. “Bahasa dan Kekerasan”. Dalam Sumijati AS (ed). Manusia dan Dinamika Budaya:dari kekerasan sampai Baratayudha. Yogyakarta:Fakultas Sastra UGM bekerjasama dengan BIGRAF Publishing. Halaman 49-72.
Jumadi.2005. Representasi Kekuasaan dalam Wacana Kelas. Jakarta. Pusat Bahasa.
Musdalifah (Ed). 2010. “Kesantunan Meminta dalam Bahasa Banjar” dalam Undas. Banjarbaru:Balai Bahasa Banjarmasin.
Rahardi R. Kunjana. 2009. Pragmatik. Jakarta:Erlangga.
Sudaryanto. 2003. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Yayuk, Rissari. 2012. Pelanggaran Prinsip Kesantunan Supir Angkutan Umum Jurusan Martapura. Prosiding Seminar Kebahasaan dan Kesastraan Yokyakarta .Yoyakarta: Balai Bahasa Yogyakarta.
Zaini, Ahmad(Ed). 2010. “Kesantunan Direktif Bahasa Banjar” dalam Jurnal Undas 6(1): 34-46. Banjarbaru: Balai Bahasa Banjarmasin.
DOI: https://doi.org/10.26499/und.v12i2.554
Refbacks
- There are currently no refbacks.