Budaya Banjar dalam Kitab Puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan Karya Iberamsyah Barbary: Perspektif Antroposemiotik

Fajarika Ramadania

Abstract


The poem book of Balahindang Sakumpul Sapalimbayan by Iberamsyah Barbary contains local cultural elements of the Banjar community in South Borneo; that reflects the daily life of the Banjar people as a character and identity in the poetic form that different from other ethnic groups. The objectives of this study are to describe the language, the livelihood system, the system of living equipment and technology, the religious system, the social organization system in the poetry book, the semiotic code in the Balahindang Sakumpul Sapalimbayan poem by Iberamsyah Barbary. This research uses an anthroposemiotic approach. The type of research is library research It applies a descriptive analysis method. The researcher takes the data source from the Book of Poetry Balahindang Sakumpul Sapalimbayan by Iberamsyah Barbary published by the Yayasan Kamar Sastra in 2014.  The data collection applies text observation and documentation techniques. The data analysis technique of this research is descriptive. The results of this study are as follows: (1) It uses the Banjar Pahuluan language with denotation and the domination of vocal sound vowels such as a, i, and u.  (2) the livelihood of Banjar people are farming and trading, (3) the living equipment systems that the Banjar people use are as follows: Ironwood logging, jukung, gumba, house, kindai, bungkalang, and lanting.  (4) The religious system of Banjar people comprises tapung tawar, hakikat, makrifat, sharia, faith, and tauhid.  (5) system of a social organization described is wife and king and (6) The use of semiotic codes includes the puzzle code, symbolic code, connotative code, and cultural code.

Kitab puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary mengandung dan memuat unsur-unsur budaya lokal masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan yang mencerminkan kehidupan sehari-hari orang Banjar sebagai suatu ciri khas dan identitas yang tidak dimiliki oleh etnik lain yang dituangkan dalam bentuk puisi. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan bahasa, (2) memaparkan sistem mata pencaharian,  (3) mengemukakan sistem peralatan hidup dan teknologi, (4) menentukan sistem religi, (5) mengemukakan sistem organisasi sosial yang terdapat dalam kitab puisi, (6) kode semiotik dalam puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary. Penelitian ini menggunakan pendekatan antroposemiotika. Jenis penelitian ini penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Sumber data yang dipakai adalah Kitab Puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary yang diterbitkan oleh Yayasan Kamar Sastra tahun 2014. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi teks dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) bahasa yang digunakan adalah bahasa Banjar pahuluan atau bahari dengan bahasa yang bersifat denotasi serta unsur bunyi bahasa yang mendominasi adalah vokal a,i, dan u. (2) mata pencaharian yang ada yaitu bahuma dan badagang,  (3) sistem peralatan hidup yang digunakan sebagai berikut: kayu ulin, jukung, gumba, rumah, kindai, bungkalang, dan lanting. (4) sistem religi yang ada tapung tawar, hakikat, marifat, syariat, iman, dan tauhid. (5) sistem organisasi sosial yang dikemukakan adalah bini dan raja dan (6) penggunaan kode semiotik yang ada diantaranya menggunakan kode teka-teki, kode simbolis, kode konotatif, dan kode budaya.


Keywords


Banjar culture; anthroposemiotics; poetry books

Full Text:

Untitled

References


Berger, A. A. (2000). Tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.

Effendi, R. (2011). Sastra Banjar. Kalimantan Selatan: Scripta Cendekia.

Endraswara, S. (2013). Metode penelitian antropologi sastra. Yogyakarta: Ombak.

Hapip, A. D. (2008). Kamus Banjar. Kalimantan Selatan: Rahmat Hafiz Al Mubaraq.

Koentjaraningrat. (2014). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Pradopo, R. D. (2010). Pengkajian puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rahmat, L. I. (2019). Kajian antropologi sastra dalam cerita rakyat Kabupaten Banyuwangi pada masyarakat Using. Kredo: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3(1), 83–93.

https://doi.org/10.24176/kredo.v3i1.3918.

Saptawuryandari, N. (2013). Analisis semiotika puisi Chairil Anwar. Kandai, 9(1), 95–104.

Senjaya, A., Wahid, F. I., Saputra, D. Y., Lathfullah, M., & Fasya, S. (2017). Proses kreatif berteater pada mahasiswa dan nilai karakter yang terbangun di dalamnya. Membaca Bahasa dan Sastra Indoneisa, 2(2), 119–126.

Sulistyowati, E., & Tarsyad, T. E. (2017). Kajian puisi. Banjarbaru: Scripta Cendekia.

Sulistyowati, E., & Tarsyad, T. E. (2018). Kajian prosa fiksi. Banjarbaru: Scripta Cendekia.

Susanto, D. (2016). Pengantar kajian sastra. Jakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Zoest, A. Van. (1993). Semiotika. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.




DOI: https://doi.org/10.26499/und.v16i1.2419

Refbacks

  • There are currently no refbacks.